MATERI MANAJEMEN PERJALANAN ALAM BEBAS

Table of Contents

MANAJEMEN PERJALANAN ALAM BEBAS
Argopura, 1998 [Doc. Akoenk '97]


Gunung Hutan - Manajemen Perjalanan Alam Bebas timbul karena banyaknya kelompok para Petualang Alam Bebas untuk melakukan petualangan menyebabkan para penggiatnya melakukan berbagai kegiatan perjalanan, mulai dari pendakian gunung, penyusuran pantai, pengarungan sungai berarus deras, dan lain-lain.

Perjalanan tersebut dilakukan dengan berbagai tujuan mulai dari eksplorasi, survei maupun hanya untuk berjalan-jalan. 

Semua perjalanan tersebut memerlukan persiapan yang baik, mengingat kegiatan di alam bebas seperti ini menghadapkan kita pada berbagai kondisi alam yang apabila kita tidak mengetahui dengan baik akan menghadapkan kita pada keadaan yang dapat membahayakan jiwa kita, dan sebaliknya bila kita memahami akan menikmati berpetualang pada penggiatnya.

Dalam Materi Manajemen Perjalanan Alam Bebas telah diberikan beberapa tahap atau langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum melakukan petualangan.

Agar perjalanan di alam dapat berjalan sesuai dengan rencana kita, ada beberapa poin yang harus diperhatikan dalam Manajemen Perjalanan Alam Bebas yang perlu dipersiapkan atau dilakukan, yaitu antara lain:

Tujuan

Merumuskan suatu tujuan harus berdasarkan realita, tidak boleh terlalu berlebihan. 

Tujuan disesuaikan dengan dana yang telah tersedia, kemampuan anggota, dan waktu. 

Setiap anggota harus mengetahui dengan jelas tujuan perjalanannya, hal ini untuk menghindari kemungkinan yang akan terjadi.

Waktu

Apakah waktu yang ditetapkan bisa diikuti oleh semua anggota ? 

Perencanaan perjalanan alam bebas harus pula mempertimbangkan kalender kuliah atau pekerjaan anggotanya. 

Hal lain yang harus diperhatikan adalah musim pada saat pelaksanaan perjalanan alam bebas tsb.

Peserta

Jumlah anggota yang ikut ditentukan dengan beberapa pertimbangan, berapa orang yang dapat dilibatkan dengan fasilitas transportasi yang ada ? 

Berapa orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tujuan berdasarkan keahlian, pengalaman dan minat peserta, untuk menentukan itu semua maka seleksi harus dilakukan. 

Tentukan koordinator perjalanan (leader), bidang-bidang koordinasi, sub, bidang dana, publikasi dan koordinasi dokumentasi, perlengkapan akomodasi, logistik, medis, dan lain-lain. 

Koordinator perjalanan harus dipilih dari orang-orang yang berwibawa dan punya pengalaman sebagai pemimpin. 

Dia tidak harus seorang pendaki yang hebat, tetapi yang mampu mendaki itu.

Anggaran Keuangan

Dalam menyusun keuangan, beberapa hal harus diperhitungkan, antara lain kemungkinan situasi ekonomi negara kita, seperti inflasi, perubahan kurva mata uang asing. 

Sebagai contoh ekspedisi Indonesia ke Himalaya beberapa tahun yang lalu tidak jadi berangkat hanya beberapa hari sebelum pemberangkatan karena terjadi inflasi. 

Kepastian lain adalah tidak tercapainya dana yang dibutuhkan. Alokasi dana atau perjalanan harus tepat dan masuk akal. Buatlah rencana yang rinci untuk setiap bidang. 

Pengeluaran dan pemasukan uang hanya berhak dilakukan oleh satu orang, salah bendahara atau pemimpin perjalanan.

Perijinan

Setiap daerah atau negara memiliki peraturan perijinan yang berbeda. Izin ini tergantung juga pada sifat ekspedisi yang akan dilakukan, seperti untuk penelitian, wisata, pembuatan film, atau petualangan. 

Demikian pula jika perjalanan itu gabungan dengan pihak luar negeri, bagaimana prosedurnya harus diperhitungkan.

Pembukuan Perjalanan

Pembukuan sebaiknya dilakukan sebelum, jika perjalanan itu dilakukan pada masa liburan misalnya, pembukuan harus dilaksanakan jauh-jauh hari tiket kehabisan. 

Jika suatu hari memastikan akan memberikan bantuan transportasi tentulah kita tidak akan memberikan kesulitan, menentukan tanggal keberangkatan yang pasti.

Sponsor dan Publikasi

Adakalanya seorang penasehat atau pelindung dalam organisasi perjalanan dilakukan dengan pertimbangan diplomatis, yaitu untuk mendukung organisasi itu dalam usaha untuk mencari kemudahan atau lainnya.

Publikasi di media massa sering penting dan berkaitan erat dengan pengumpulan dana. 

Seorang yang bertanggung jawab atas publikasi perlu ditunjuk. 

Dia harus pandai berhubungan dengan pihak luar dan menarik minat untuk menyiarkan ekspedisi baik di koran, majalah, radio televisi. 

Siaran pers harus ditampilkan secara menarik lengkap dengan foto atau gambar.

Penelitian dan Perencanaan Perjalanan

Perencanaan harus dilakukan oleh setiap bidang. Jika memang mendukung untuk mengirimkan satu kelompok pendahulu untuk melakukan survei lokasi, yang menyimpan informasi tentang lokasi. 

Tinggi gunung, tumbuh-tumbuhan yang ada, arus sungai, suhu, adat istiadat penduduk setempat, semua informasi tersebut harus diketahui. 

Survei tim juga harus mencari informasi tentang kamp induk yang akan didirikan dan untuk melapor pada pejabat setempat, jangan lupa menghubungi puskesmas atau dokter setempat (untuk bekerja sama jika ada kecelakaan dalam). 

Bila survei tidak bisa dilaksanakan pencarian informasi bila dilakukan dengan bertanya kepada orang yang sudah pernah berekspedisi ke sana, membaca buku atau mempelajari peta. 

Dengan terkumpulnya seluruh informasi kita dapat merencanakan perjalanan sematang mungkin. lakukan pemeriksaan dan konfirmasi semua informasi yang telah masuk. 

Daftar periksa perlengkapan yang disesuaikan dengan kondisi lokasi, buatlah daftar peralatan yang harus dibawa oleh individu atau kelompok. 

Pastikan setiap anggota membawa P3K dan obat-obatan pribadi. 

Perencanaan di Lapangan, Kegiatan di lapangan harus sudah jauh-jauh hari disiapkan. 

Dirumuskan secara rinci dalam jadwal. 

Susunlah rencana itu dalam suatu jadwal khusus hari per hari. Tetapkanlah waktu yang diperlukan untuk mencapai target/ tujuan perjalanan, serta strategi yang akan digunakan dan rute yang akan ditempuh, serta tempat menginap/ bivoak. 

Briefing, Seluruh anggota perjalanan akhirnya dikumpulkan untuk menerima briefing. 

Pada kesempatan ini, pimpinan perjalanan menjelaskan segala sesuatu yang berkenaan dengan perjalanan antara lain: tujuan, lokasi, kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, metode dan strategi di lapangan dan sebagainya, jika perlu dalam kesempatan ini diadakan ceramah oleh para ahli untuk menjelaskan tentang lokasi dari segi geologi atau antropologi. 

Kesempatan ini juga dapat dilaksanakan untuk mengenal dan melakukan latihan peralatan baru. 

Cek Kesehatan. Pastikan semua anggota telah melakukan cek kesehatan. Usahakan mendapat vaksinasi untuk mencegah demam, tuberkulosis, serta anti tetanus. 

Pelaksanaan di Lapangan, Dalam tahap awal perjalanan langsung menangani pelaksanaan perjalanan. 

Pimpinan harus membahas masalah anggota-anggotanya bahwa suatu pertemuan ditentukan oleh kemampuan setiap anggota untuk belajar dan menghormati sebagai suatu kelompok yang utuh, pada setiap kesempatan pertemuan untuk mengadakan evaluasi dan diskusi masalah yang dihadapi. 

Berilah setiap kesempatan untuk melaporkan setiap kegiatan yang telah dan dilaksanakan, sehingga setiap anggota akan dapat mengetahuinya.

Setelah Perjalanan (Evaluasi)

Tahap ini adalah anti klimaks, sehingga kegiatannya sering terulur-ulur, bahkan tak jarang dilupakan. Baiknya membuat laporan perjalanan. 

Jika kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu perjalanan perjalanan. kembali ke atas.

Perlengkapan dan Perbekalan

Keberhasilan suatu perjalanan di alam bebas ditentukan juga oleh perencanaan perlengkapan dan perbekalan yang tepat. 

Beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain: 

  • Menentukan tujuan perjalanan. Misalnya: sekedar jalan jalan, latihan, penelitian. 
  • Mengetahui informasi dan data tentang jenis medan yang akan di hadapi. Misalnya: salju, tebing dan lain-lain. 
  • Dapat memperkirakan atau mengetahui lama perjalanan. 
  • Keterbatasan kemampuan menyediakan. 
  • Memperhatikan hal-hal khusus, misalnya: obat-obatan tertentu. 

Setelah mengetahui hal-hal tersebut di atas, maka kita dapat memilih perlengkapan dan perbekalan yang sesuai dan selengkap mungkin, tetapi bebannya tidak melebihi kemampuan membawanya. 

Perhitungan beban total untuk perorangan tidak boleh melebihi sepertiga berat badan (sekitar 15 – 20 kg). 

Selanjutnya, perlengkapan perjalanan alam bebas dapat dikelompokkan sebagai berikut: 

  • Perlengkapan dasar, meliputi: Perlengkapan untuk pergerakan. Perlengkapan untuk memasak, makan, minum. 
  • Perlengkapan untuk MCK. 
  • Perlengkapan pribadi. 
  • Perlengkapan khusus, yang disesuaikan dengan perjalanan, yaitu:
    • Perlengkapan penelitian (kamera, buku, alat tulis). 
    • Perlengkapan pendakian tebing (kernmantel, karabiner). 
    • Perlengkapan tambahan, perlengkapan ini dapat dibawa atau tidak, misalnya: semir, syal.

Kembali ke atas, perlengkapan disusun terlebih dahulu pada sebuah daftar periksa, perlengkapan dikelompokan kemudian teliti kembali apa yang perlu dibawa atau tidak.

Pisahkan antara perlengkapan kelompok dan individu, serta deskripsikan siapa saja yang membawa perbekalan. 

Apakah semua perlengkapan dan perbekalan kita bawa sejak awal ataukah diperoleh dalam perjalanan.

Perencanaan Perbekalan

Yang perlu diperhatikan: Lamanya perjalanan yang akan dilakukan. Aktivitas yang akan dilakukan. 

Keadaan medan yang akan dihadapi sehubungan dengan hal di atas, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan, yaitu: 

  • Cukup mengandung kalori, 
  • Memiliki komposisi gizi, 
  • Serta tidak asing dengan lidah, 
  • Terlindung dari kerusakan, 
  • Tahan lama, mudah dan sederhana dalam penangannya, 
  • Makanan yang siap pakai.

Packing

Dalam penyusunan, yang menjadi dasar adalah keseimbangan beban, bagaimana kita menumpukan beban pada tubuh sedemikian rupa sehingga dapat bekerja secara efisien. 

Dalam batas-batas tertentu, rangka yang dimiliki oleh ransel banyak memberikan kenyamanan. 

Rangka ini membuat posisi tubuh lebih menyenangkan saat membawa beban. 

Namun desain ransel yang dimiliki akan sedikit jika seandainya Anda tidak mampu menyusun barang-barang Anda dengan baik. 

Beberapa hal yang harus diperhatikan: 

  • Tempatkan barang-barang yang paling atas dan sedekat mungkin dengan badan. 
  • Barang-barang yang relatif lebih ringan (kantong tidur, pakaian tidur) ditempatkan di bagian bawah. 
  • Pilihlah barang-barang yang sewaktu-waktu diperlukan pada bagian paling atas atau pada kantong luar ransel (ponco, alat P3K, kamera, dan lain-lain). 
  • Kelompokkan barang-barang dan masukkan ke dalam kantong-kantong plastik yang tidak tembus air, pakaian tidur/ cadangan, pakaian dalam, kertas-kertas. 
  • Sekali lagi, buatlah check list dari semua perlengkapan, kalau mungkin dengan beratnya agar dapat dengan mudah menyusunnya.

MANAJEMEN PERJALANAN ALAM BEBAS
Puncak Rengganis - Argopuro, 1998 [Doc. Akoenk '97]


Demikianlah artikel tentang Materi Manajemen Perjalanan Alam Bebas yang dapat Admin informasikan, semoga dapat bermanfaat.

Terima Kasih

Salam Lestari!


M 9712 140 TB

Post a Comment