Widget HTML #1

Hari Hutan Sedunia

 Hari-Hutan-Sedunia

Hari Hutan Sedunia diperingati pertama kali pada tanggal 21 Maret 2013 berdasarkan resolusi PBB pada 28 November 2012. Peringatan ini akan dirayakan setiap tahunnya pada tanggal 21 Maret untuk saling berbagi mengenai visi misi kehutanan dan kaitannya dengan perubahan ilim di seluruh dunia serta strategi yang harus dilakukan.

Setiap tahunnya 13 juta hektare hutan (luas yang kurang lebih sama dengan luas negara Inggris) menghilang dari muka bumi. Bersamaan dengan hilangnya hutan, hilang pula ekosistem yang ada di dalamnya, termasuk spesies tumbuhan dan hewan langka. 80% keanekaragaman hayati berdiam di hutan.

Hutan punya peran yang sangat penting dalam mencegah terjadinya pemanasan global. Hutan yang lebat dan sehat berfungsi sebagai penyerap karbon utama di bumi. Hutan yang gundul dan rusak justru berdampak buruk pada pemanasan global. Perlu diketahui, penggundulan hutan berakibat 12-18% pada emisi karbon dunia.

Deforestasi menyebabkan 12 hingga 18 persen emisi karbon dunia tidak terserap, dan nilai tersebut setara dengan emisi karbon dari transportasi di seluruh dunia. Hutan juga merupakan media sekuestrasi karbon yang utama. 

Selain ekosistem, populasi manusia terutama masyarakat adat di sekitar hutan sangat bergantung pada hasil hutan non-kayu untuk penghidupan mereka.

Sejarah

International Day of Forest atau Hari Hutan Sedunia ditetapkan oleh PBB dalam resolusi PBB 67/200 pada 21 Desember 2012, secara singkat penjelasan dari PBB mengenai tujuan memperingati Hari Hutan Sedunia adalah untuk menyadarkan seluruh masyarakat bahwa pentingnya menjaga kelestarian hutan bagi keberlangsungan seluruh makhluk hidup di bumi.

Mulanya hari ini diperingati sebagai World Forestry Day pada tahun 1971, yang mengusulkan ide ini adalah Konferensi Organisasi Pangan dan Pertanian yang ke-16 yang jatuh setiap tanggal 21 Maret.

Berikut adalah daftar perayaan World Forest Day yang sudah pernah diselenggarakan sebelumnya:

  • Bali, Indonesia (2007)
  • Poznan, Polandia (2008)
  • Copenhagen, Denmark (2009)
  • Cancun, Meksiko (2010)
  • Doha, Qatar (2012)

Qatar menjadi kota terkahir perayaan tersebut sebelum akhirnya berganti nama dengan International Day of Forest dimana peringatan ini dirayakan di seluruh dunia dengan tema yang berbeda pada setiap tahunnya.

Adapun yang menjadi pemicu lahirnya peringatan Hari Hutan Sedunia adalah karena faktanya dalam setiap tahun kita kehilangan 13 hektar hutan, jika hutan hilang maka akan secara otomatis segala jenis mahkluk hidup yang tinggal di hutan akan musnah pula.

Menurut beberapa catatan dampak dari penggundulan hutan atau deforestasi mengakibatkan tidak terserapnya 12-18% emisi karbon yang ada di sekitar kita.

Tujuan Hari Hutan Sedunia

Peringatan Hari Hutan Sedunia diadakan dengan tujuan agar kita semua semakin sadar dan peduli tentang betapa pentingnya hutan bagi kehidupan setiap makhluk hidup yang tinggal di bumi kita ini.

Ada berbagai ekosistem yang tinggal di dalam hutan, jika hutan terus dihabisi maka akan banyak kerugian yang kita rasakan, pasalnya bukan hanya kita yang membutuhkan hutan tetapi juga para generasi penerus kita.

Selain itu dengan semakin banyaknya hutan yang hilang menyebabkan perubahan iklim yang akan berpengaruh pada kehidupan kita sehari-hari, contohnya pemanasan global.

Pada tanggal 21 Maret pada setiap tahunnya negara-negara didorong untuk melakukan upaya berskala lokal, nasional maupun internasional untuk membuat acara yang masih bersinggungan dengan hutan dan pohon.

Contohnya yang terjadi di Indonesia para aktivis lingkungan merayakan Hari Hutan Sedunia dengan berbagai macam acara. Pada tahun 2020 contohnya negara kita memperingati Hari Hutan Sedunia dengan tema ‘Hutan dan Keanekaragaman Hayati’ dan acara yang berlangsung berupa kampanye penanaman pohon dan edukasi terkait hutan, pohon dan segala ekosistem di dalamnya.

Fungsi Hutan Bagi Kehidupan Manusia

Hutan merupakan sumber daya alam yang berperan penting dalam kehidupan manusia, hutan juga sangat besar sekali manfaatnya dalam lingkungan. Selain sebagai penyedia oksigen yang dibutuhkan oleh manusia hutan juga sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan sumber daya lainnya, seperti tanah yang membutuhkan hutan untuk menyerap dan mengurangi air yang berlebihan yang ada di dalamnya yang dapat mengikis tanah tersebut.

Sekitar 1,6 miliar orang, termasuk lebih dari 2.000 budaya asli, bergantung pada hutan untuk mata pencaharian mereka, obat-obatan, bahan bakar, makanan, dan tempat tinggal.

Menjaga dan melestarikan hutan menjadi tugas wajib bagi kita semua, kelestarian yang terjaga akan memberikan manfaat besar dalam kehidupan kita. Udara yang bersih bisa dihasilkan oleh hutan yang ada di sekitar kita, penyerapan karbon dioksida yang dikeluarkan membantu kita untuk mengurangi kadar racun dalam kehidupan sehari-hari, dan dengan demikian sudah selayaknya kita menjaga dan melestarikan hutan di sekitar kita. 

Hal-hal yang dapat kita lakukan untuk melestarikan hutan antara lain adalah sebagai berikut: 

  1. Melakukan penanaman kembali bibit pepohonan di area yang mengalami kerusakan. Dengan salah satu program pemerintah yang saat ini sedang digalakan yaitu penanaman sejuta pohon.
  2. Melarang penebangan liar. Untuk hal ini, perlu adanya kerjasama antara instansi terkait dan masyarakat pelestari lingkungan.
  3. Menetapkan system tebang pilih sebelum melakukan penebangan pohon. Penebangan ini tidak dilakukan dengan sembarangan, pohon yang akan dipotong dipilih secara benar sesuai dengan kriteria penebangan.
  4. Menerapkan sistem tebang tanam, sebelum mengadakan penebangan hutan. Cara ini dilakukan dengan cara penanaman kembali pohon pengganti setelah dilakukan penebangan pohon di lokasi tersebut.
  5. Menerapkan hukuman yang berat bagi pelaku penebangan liar yang melanggar ketentuan pengelolaan hutan.

Berikut adalah alasan mengapa hutan perlu kita jaga dan lestarikan:

  1. Hutan adalah penyedia oksigen terbesar di bumi ini.
  2. Menyediakan segala sumber obat-obatan alami yang tidak banyak memiliki efek samping.
  3. Sebagai penampung air secara alami.
  4. Menahan angin.
  5. Pendingin alami suhu di permukaan bumi.
  6. Rumah bagi seluruh makhluk hidup di bumi.
  7. Penyeimbang Iklim.

Rusaknya hutan Indonesia yang merupakan paru-paru dunia berpotensi mengakibatkan bencana alam tanah longsor, banjir, bencana kekeringan pada saat musim kemarau, memberikan andil terhadap rusaknya lapisan ozon, efek rumah kaca, global warming, punahnya kekayaan flora dan fauna khas Indonesia, dan sebagainya.

Hutan memiliki berbagai macam fungsi penting bagi kehidupan satwa dan manusia. Hutan mampu menghasilkan makanan, serat, air, dan beragam obat-obatan bagi sekitar 1,6 triliun penduduk dunia yang berpenghasilan rendah dan yang hidup berdampingan dengan alam.

Dalam rangka memperingati Hari Hutan Sedunia pada tanggal 21 Maret, marilah kita sama-sama menjaga dan melestarikan hutan dengan cara yang dapat kita lakukan, misalnya mengurangi penggunaan kertas, meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya hutan untuk kelangsungan hidup generasi mendatang, serta terus-menerus menanamkan kesadaran tersebut di tengah-tengah lingkungan kita. 

Sehingga diharapkan sebagai generasi penerus bangsa dan calon-calon pemimpin masa depan kita dapat memiliki kearifan dan kebijaksanaan mengenai pelestarian, kelangsungan dan keselamatan hutan Indonesia.

Pentingnya fungsi hutan bagi kelangsungan hidup manusia dan satwa, maka banyak pihak merasa sangat perlu untuk membuat hari khusus dalam rangka memperingati Hari Hutan Sedunia.

Itulah ulasan singkat mengenai Hari Hutan Sedunia, mari kita sama-sama jaga bumi kita dengan melestarikan paru-paru dunia ini.

Memperingati hari kehutanan sedunia bisa dilakukan dengan cara yang paling sederhana yaitu dengan menghemat penggunaan kertas dan menghemat penggunaan tissue. 

Hutan tak sekedar kumpulan pohon, tetapi juga tempat berikhtiar hidup makhluk hidup yang ada didalamnya. 

Keep the green spirit! #WorldForestDay

Salam Lestari! 

Post a Comment for "Hari Hutan Sedunia"