Hari Kelautan Nasional

Table of Contents

 Hari-Kelautan-Nasional

Setiap tanggal 2 Juli Indonesia Hari Kelautan Nasional. Indonesia merupakan negara kelautan, dengan dua per tiga luas wilayahnya adalah laut. Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia, memiliki luas lautan yang mencapai 5,8 juta km dan panjang pantai sekitar 95,181 km atau hampir 25% panjang pantai di dunia.

Didukung pula dengan letak geografis Indonesia yang berada di antara dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia serta dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudra Hindia, yang membentuk Indonesia sebagai negara kepulauan dengan iklim tropisnya. Sehingga, potensi Indonesia bantuan besar dalam keanekaragaman hayati sumber daya kelautannya.

Indonesia juga dinobatkan sebagai negara kedua dengan tingkat keanekaragaman tertinggi di dunia, hal tersebut memungkinkan bagi Indonesia menjadikan peringkat yang lebih tinggi lagi dibandingkan oleh Brasil. Bila semua sumber daya hayati yang ada di laut dan di darat sudah terjelajahi.

Kekayaan ekosistem bawah laut di Indonesia, telah menjadi salah satu sektor pariwisata yang diminati oleh banyak orang dari seluruh penjuru dunia. Sumber Daya Kelautan Indonesia memiliki keanekaragaman biota laut yang bervariasi mulai dari ikan hingga terumbu karang. 

Data dari LIPI melalui Pusat Penelitian Oseanografi – Coremap CTI merilis data terkini terkait status ekosistem perairan meliputi padang lamun, terumbu karang, dan mangrove di Indonesia.

Plt. Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI, Agus Haryono menjelaskan bahwa data penelitian tahun 2018-2019, status padang lamun di perairan Indonesia masih dikategorikan kurang sehat atau sedang. 

Pemantauan ekosistem pesisir yang dilakukan LIPI mencakup 3,1 persen perairan Indonesia, terdiri dari terumbu karang, padang lamun dan hutan bakau. Wilayahnya tidak hanya di kawasan konservasi laut, tetapi juga di kota-kota besar dan tempat-tempat terpencil.

Indonesia adalah bagian dari wilayah segitiga karang, keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia. Tercatat ada 569 spesies yang termasuk pada 83 genus karang berbatu. Angka tersebut mewakili 69 persen jumlah spesies karang di dunia.

Dari jumlah tersebut ada beberapa spesies endemik yang ditemukan hanya di wilayah Indonesia diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Acropora suharsonoi (Lombok),
  • Euphyllia baliensis (Bali),
  • Indophyllia macassarensis (Makassar), dan
  • Isopora togianensis (Togean).

Peneliti Pusat Penelitian Oseanografi LIPI Tri Aryono Hadi menyebutkan berdasarkan data tahun 2019 dari 1153 lokasi terumbu karang tercatat 33,82 persen (390 lokasi) berkategori buruk, 37,38 persen (431 lokasi) berkategori sedang, dan 22,38 persen berkategori baik (258 lokasi). Hanya 6,42 persen atau 74 lokasi terumbu karang yang berkategori sangat baik.

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17.000 pulau dengan garis pantai yang membentang sepanjang 108.920 km. Sekitar 78 persen Indonesia atau seluas 6,4 juta km persegi adalah wilayah yang tertutup oleh perairan dangkal di bagian Barat dan Timur.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebutkan, Indonesia juga memiliki habitat laut yang paling beragam dan telah lama dianggap memiliki keanekaragaman hayati laut yang tinggi.

Keunikan geografis wilayah laut Indonesia, memicu hadirnya kekayaan spesies laut yang didominasi tiga spesies, yaitu perudangan (krustasea), moluska, dan pisces. Sementara dari sisi lingkungan laut, perairan Indonesia terbentuk menjadi perairan pantai dan lepas pantai.

Cara Melestarikan Laut

Indonesia masih menjadi penyumbang sampah plastik terbesar di dunia setelah Cina. Perkiraan tumpukan plastik mencapai 24.000 ton per hari. Sampah plastik berbahaya untuk kehidupan biota laut.

BUANGLAH SAMPAH PADA TEMPATNYA [Kita berharap bukan slogan-slogan saja], nyatanya masih banyak orang yang membuang sampah dan berkah hanyair di laut.

Menggunakan potas untuk menangkap ikan dengan hasil yang banyak adalah contoh menangkap ikan yang sangat dilarang, karena proses racun yang dapat digunakan ekosistem laut.

Menggunakan cantrang juga bukan pilihan bijak untuk menangkap ikan karena dapat menimbulkan gerakan menyapu sampai ke dalam laut, yang dapat menyebabkan kerusakan pada terumbu karang.

Berikut beberapa daftar alat tangkap menurut klasifikasi internasional standar FAO yang ramah Lingkungan yang dapat digunakan menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan berupa:

  1. Jaring lingkar (jaring lingkar) seperti jaring lingkar/puse seine.
  2. Seine net (pukat) seperti pukat pantai/beach seine.
  3. Kapal keruk (penggaruk) seperti gayung jaring.
  4. Falling gear (alat yang akan diterapkan) seperti jala lempar/hand cast nets.
  5. Gill net, entangling nets (jaring insang dan jaring puntal) seperti trammel nets.
  6. Hook and line (pancing) seperti pancing (hand line).
  7. Alat tangkap lainnya seperti tangan, pisau dan sabit.

Sering kali Kita merasa takjub akan keindahan dan keunikan biota laut, dengan tidak menangkap dan memelihara biota laut artinya Kita ikut ekosistem laut. Banyak biota laut yang unik sudah masuk daftar hewan laut yang dilindungi karena terancam punah, contohnya penyu laut.

Jangan menyentuh terumbu karang saat berwisata di tempat yang dipenuhi dengan terumbu karang warna-warni, poking terumbu karang dapat meningkatkan potensi kematian terumbu karang.

Nikmati keindahannya dengan hanya melihat saja.

Kemudian, usahakan tidak memakai sepatu katak saat menyelam terutama untuk yang sudah mahir dan profesional saat menyelam. Kayuhan kaki dengan menggunakan alat tersebut dapat meningkatkan potensi poking terumbu karang dengan tidak sengaja. Namun, bagi mereka yang belum mahir, disarankan untuk berhati-hati saat mengayuhkan kaki.

Hari Kelautan untuk diperingati untuk masyarakat meningkatkan pentingnya ekosistem laut bagi Indonesia. Anugerah alam yang dimiliki Indonesia harus dijaga kelestariannya sehingga generasi berikutnya dapat tetap menikmati manfaat dan keindahan laut Indonesia.

Jika ada yang bertanya, kapan peringatan hari kelautan nasional ? Jawabannya adalah 2 Juli. Jika ada pertanyaan, untuk apa peringatan hari kelautan nasional ? Jawabannya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya ekosistem laut bagi Indonesia. Jaga laut Kita, jika bukan sekarang kapan lagi ?

Mari bersama Kita lestarikan laut.

Selamat Hari Kelautan Nasional.

Salam Lestari!

Post a Comment