KLHK Bangun Generasi Sadar Lingkungan

Table of Contents

 KLHK-Bangun-Generasi-Sadar-Lingkungan

Kebiasaan baik pada anak perlu ditanamkan sejak dini, salah satunya tentang kepedulian terhadap lingkungan. Hal tersebut penting karena sekecil apapun perilaku menjaga lingkungan, dapat berdampak baik terhadap keberlangsungan bumi.

“Yang paling mudah adalah tidak membuang sampah sembarangan. Mengapa? karena sampah menjadikan beban pada lingkungan atau alam kita,” ucap Menteri LHK Siti Nurbaya pada webinar Edukasi Lingkungan dengan tema “Berbagi Cerita: Menjaga Bumi, Melestarikan Alam”.

Di hadapan para peserta webinar yang terdiri dari pelajar SD, SMP, dan SMA dari seluruh Indonesia ini, Menteri Siti berbagi cerita bahwa banyak hal yang bisa dilakukan untuk turut menjaga bumi, dan melestarikan alam. Membuang sampah pada tempatnya adalah salah satunya.

Menteri Siti juga menyampaikan untuk mengurangi timbulan sampah, sudah saatnya kita memisahkan barang-barang yang tidak dipakai untuk masih bisa diolah atau dipakai lagi. Penggunaan plastik sekali pakai juga harus dihindari agar tidak menambah sampah plastik, sehingga lingkungan sekitar tidak kotor atau banyak sampah. 

“Jangan sampai sampah mengotori sumber-sumber air seperti sungai, laut, danau dan mata air, agar airnya tetap bersih dan bermanfaat. Dan jangan lupa, kita juga harus menerapkan budaya hemat air, memakai air seperlunya,” pesannya.

Kebiasaan baik menjaga lingkungan selanjutnya yaitu menanam pohon. Dengan menanam pohon, kita bisa membantu melestarikan alam. Menanam pohon juga dapat menjaga air tetap tersedia, mengurangi kebanjiran di musim hujan, mendapatkan air untuk persediaan di musim kemarau, dan mencegah bencana longsor.

“Kita harus menanam sebanyak-banyaknya pohon seumur hidup kita. Paling tidak 25 batang pohon setiap orang seumur hidupnya. Yaitu, ditanam 5 pohon saat di SD, 5 saat di SMP dan 5 saat di SMA dan 5 saat kuliah, serta nanti 5 lagi saat menikah. Jangan lupa, pohonnya dirawat dan dipelihara juga,” ujar Menteri Siti.

Satu hal lagi, Menteri Siti berpesan agar anak-anak Indonesia mencintai flora dan fauna. Banyak jenis tanaman dan satwa yang unik bahkan terancam punah, sehingga mereka juga perlu belajar agar dapat melestarikannya.

“Saya juga terus berharap, anak-anak untuk tetap semangat belajar, agar bisa mencapai cita-cita dan turut bersama-sama melestarikan lingkungan,” katanya.

Pada momen penting tersebut, Menteri Siti menyampaikan apresiasi kepada para guru, komunitas pendidikan dan pendongeng atas semua sumbangsih bagi pendidikan di Indonesia, secara khusus bagi pendidikan lingkungan.

“Saya berharap kita dapat saling bertukar informasi dan pengalaman untuk memajukan dunia pendidikan, menciptakan Generasi Penerus Bangsa yang cerdas dan punya kepedulian tinggi terhadap lingkungan,” pungkasnya.

“Pendidikan lingkungan hidup bagi generasi muda sangatlah penting, sebab pendidikan lingkungan dapat mengubah pandangan dan perilaku seseorang terhadap lingkungannya. Oleh karenanya pendidikan dan latihan yang dilakukan Institut Hijau sangat penting dan patut mendapatkan apresiasi dan dukungan. Tidak akan ada perubahan jikalau tidak ada pergerakan," ujar Siti.

Kegiatan webinar ini merupakan rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup yang diperingati tanggal 5 Juni setiap tahunnya.

Selain Menteri LHK Siti Nurbaya, turut hadir dan membagikan ceritanya yaitu Plt. Dirjen PDASRH/Kepala BP2SDM Helmi Basalamah, Officer in Charge UNESCO Office Jakarta Regional Science Bureau for Asia and the Pacific Hans Dencker Thulstrup, Asisten Deputi Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah Kemenko PMK Wijaya Kusumawardhana, Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek Sri Wahyuningsih, perwakilan International Lake Environment Committee Foundation (ILEC) Shigekazu Ichiki dan pendongeng serta perwakilan anak-anak dari seluruh Indonesia melalui tayangan video.

“Kita membutuhkan generasi penerus sebagai pengelola lingkungan hidup dan kehutanan ke depan, yang dibekali pendidikan, pengetahuan dan leadership (kepemimpinan). Mereka adalah awal dari potensi untuk membangun dan menjaga lingkungan hidup, sebagai generasi muda yang mencintai Indonesia," kata Siti.

Kualitas lingkungan akan menentukan masa depan, karena akan berdampak terhadap kualitas hidup manusia, seperti ekonomi, ketahanan pangan. Selain itu, pengetahuan yang dimiliki, teknologi, perilaku serta komitmen juga menjadi faktor penting dalam keberlanjutan dan kualitas interaksi dengan lingkungan, dimana generasi muda saat ini sebagai penentu.

Kepemimpinan Hijau adalah kemampuan dari seorang individu pemimpin dalam menentukan kebijakan yang pro-lingkungan dan dapat mempengaruhi serta memobilisasi individu lain dalam organisasi untuk mendukung kebijakan pro-lingkungan tersebut.

Sangat tepat bila kepedulian itu dilengkapi dengan pengetahuan mendalam tentang isu-isu aktual lingkungan hidup dan kecenderungan ke depan serta terbentuknya jejaring antar mereka yang potensial menjadi pemimpin di masa mendatang. 

Pendidikan Green Leadership tersebut secara khusus didedikasikan ke arah itu, dengan tetap mempertimbangkan kecenderungan generasi milenial dan generasi Z yang senang dengan hal-hal praktis, instan dan cepat.

Salam Lestari!

Post a Comment