Masih Tentang Materi Interpretasi

Table of Contents

Materi Interpretasi

Wisata alam adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati gejala keunikan dan keindahan alam di kawasan suaka wisata, taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam. Pengelolaan pariwisata alam tidak lepas dari kegiatan interpretasi.

Gunung Hutan - Interpretasi wisata merupakan kegiatan bina cinta alam yang khusus ditujukan kepada pengunjung kawasan konservasi alam dan merupakan kombinasi dari enam hal, yaitu pelayanan informasi, pelayanan pemanduan, pendidikan, hiburan dan inspirasi serta promosi [Silahkan baca artikel Tentang Interpretasi]. Pelaksana interpretasi disebut dengan interpreter.

Adapun kriteria interpreter wisata alam adalah sebagai berikut: 

  • Memahami 4 (empat) prinsip keramahan (keramahan) dalam interpretasi, yakni berdandan (penampilan), salam, ilmu pengetahuan, dan gerak tubuh);
  • Memenuhi syarat 5P yaitu peka, peduli, pengertian, penuh apresiasi, dan penuh keakraban;
  • Memiliki sifat antusias yang tinggi, memiliki rasa humor, pandai berkomunikasi, percaya diri, ramah, tenang, dapat dipercaya, dan berpenampilan dan menyenangkan;
  • Juru bahasa adalah pimpinan dan pelayan rombongan, sehingga harus memastikan rombongan tetap merasa aman dan nyaman;
  • Memahami informasi kawasan;
  • Menyampaikan informasi dan berkomunikasi secara jelas dan baik sehingga pengunjung dapat menerima informasi dengan baik, selain itu juru bahasa harus membuat suasana yang santai pengunjung akan bertanya maupun menyampaikan keluhan-keluhannya;
  • Berpenampilan rapi dan bersih serta mengenakan identitas

Karena wilayah kerja yang masih alami dan bahkan pembohong, hal-hal yang perlu diperhatkan oleh penerjemah wisata alam antara lain :

  • Juru bahasa harus tetap berada di depan (sebagai pemimpin rombongan);
  • Juru bahasa harus tetap bersama rombongan;
  • Juru bahasa menghitung jumlah pengunjung sebelum dan sebelum aktivitas wisata alam; 
  • Saat berbicara, juru bahasa harus menghadap kepada pengunjung;
  • Penafsir memberikan ruang yang mencukupi bagi pengunjung terhadap objek yang diinterpretasikan, terlebih lagi harus mengetahui batas aman dengan satwa pembohong;
  • Interpreter mengetahui kapan harus diam atau berhenti;
  • Juru bahasa dapat mengajak pengunjung untuk menggunakan panca indera (indera penglihatan, indera pendengaran, indera perasa, indera penciuman, dan indera peraba) untuk menikmati destinasi;
  • Juru bahasa harus mengatur kecepatan langkah;
  • Penerjemah memperhatikan dan tanggap terhadap keadaan darurat;
  • Juru bahasa memperhatikan lebih cermat apabila dalam rombongan yang terdapat anak-anak dan atau manula;
  • Penerjemah memastikan pengunjung mengikuti tata tertib dan aturan yang berlaku di kawasan konservasi
  • Penerjemah mengantarkan pengunjung ke titik akhir, menyampaikan ucapan terima kasih, selamat tinggal, dan ajakan untuk datang berkunjung kembali.

Terkadang dalam melaksanakan kegiatan, juru bahasa wisata alam akan menerima keluhan dari wisatawan. 

Cara menanggapi keluhan tersebut adalah sebagai berikut:

  • Juru bahasa menanggapi keluhan pengunjung dengan penjelasan yang sopan;
  • Pengunjung yang tidak puas terhadap tanggapan interpreter dipersilakan mengisi blangko pengaduan dan dimasukkan ke dalam Kotak Saran yang berada di Front Office;
  • Pengunjung yang menanyakan tanggapan secara langsung dari pengelola dipertemukan dengan petugas Juru Pungut dan atau Kepala Resort.

Program Interpretasi

Pengertian dari program interpretasi adalah suatu pola interpretasi yang disusun menurut waktu yang tertentu dan skenario yang tertentu pula atau suatu alat penghubung antara apa yang seharusnya didapatkan oleh pengunjung suatu lingkungan alam dengan apa yang seharusnya ditampilkan. 

Program interpretasi berfungsi untuk menghubungkan sumberdaya alam atau budaya dengan pengunjung dengan menggunakan berbagai macam variasi media.

Adapun tujuan dari pembuatan program interpretasi adalah menjelaskan pengertian dan apresiasi terhadap suatu lingkungan dengan nilai-nilai historis dan alamnya yang penting.

Selanjutnya, suatu perencanaan program interpretasi sebaiknya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Dapat digunakan
  • Efisien
  • Dapat mengungkap keindahan
  • Fleksibel (lentur) dan selektif
  • Meminimalkan kerusakan/kerugian pada komunitas alam dan kebudayaan
  • Penggunaan sumberdaya alam yang optimal
  • Partisipasi publik

Dalam penyusunan program interpretasi ada beberapa tahapan yang harus dilaksanakan :

  • Menentukan tema dan tujuan pembuatan program
  • Inventarisasi sumberdaya yang terdapat di lokasi
  • Analisa data
  • Sintesa
  • Uji coba
  • Evaluasi

Berikut dibawah ini adalah contoh program interpretasi menurut jenis kegiatan.

NO

PROGRAM INTERPRETASI

MATERI YANG DISAJIKAN

1.

Berkemah

  1. Pengenalan peraturan dan tata tertib
  2. Cara-cara survival di hutan
  3. Pengenalan konsepsi konservasi alam
  4. Pengenalan potensi flora, fauna dan budaya

2.

Pengenalan dan pengamatan tumbuhan dan satwa

  1. Penyebaran jenis tumbuhan dan satwa khas
  2. Pengenalan habitat
  3. Pengenalan tingkah laku satwa
  4. Identifikasi klasifikasi jenis

3.

Lintas alam, pendakian

  1. Pengenalan obyek interpretasi
  2. Pengenalan rute yang ditempuh
  3. Pengaturan waktu yang tepat

4.

Snorkeling dan/atau Diving

  1. Pengenalan peraturan dan teknik penyelaman
  2. Pengenalan prinsip-pinsip konservasi, khususnya konservasi bahari
  3. Pengenalan jenis satwa dan tumbuhan perairan laut
  4. Pengaturan waktu yang tepat

Dalam suatu perencanaan program interpretasi untuk pemanduan atau jalur interpretasi, beberapa hal yang harus ditentukan:

1. Lokasi Interpretasi

Penentuan lokasi yang berkaitan dengan potensi obyek interpretasi, topografi, keselamatan dan kenyamanan pengunjung. 

Selain itu juga memperhatikan perencanaan kawasan yang bersangkutan (misalnya rencana manajemen/ yang lain).

2. Jalur Interpretasi

Ada beberapa pengertian mengenai jalur interpretasi, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Jalur khusus yang digunakan untuk memasuki kawasan dengan lingkungan yang sangat menarik untuk mengetahui kondisi kawasan.
  • Suatu rute yang dibuat untuk menjarakkan pengunjung ke tempat-tempat obyek interpretasi (geologi, biologi, sejarah dan budaya) dan dijelaskan kepada pengunjung baik oleh pemandu atau dengan tanda-tanda interpretasi.
  • Jalur khusus yang didalamnya terdapat obyek-obyek yang menarik, bisa berupa jalur mobil, jalur sepeda, berjalan kaki, dan sebagainya.

Tujuan membangun jalur interpretasi:

  • Menjamin perlindungan dan pelestarian obyek rekreasi/interpretasi.
  • Pengawasan dan pelayanan yang lebih baik terhadap pengunjung.
  • Metode peningkatan interpretasi alam, baik secara langsung maupun melalui papan-papan interpretasi.

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan pembuatan jalur:

  • Tema yang akan disampaikan
  • Waktu yang tersedia
  • Pengetahuan dari fasilitator
  • Sarana yang tersedia
  • Tingkat sasaran/pengunjung

Adapun kriteria jalur interpretasi yang baik adalah sebagai berikut:

  • Diarahkan pada obyek yang spektakuler seperti air terjun, gua, aliran sungai, pohon keramat dan sebagainya
  • Jalur tidak licin, tidak curam, tidak tergenang dan tidak berlumpur
  • Jalur dilengkapi dengan rambu-rambu (papan interpretasi) dan penunjuk arah yang jelas
  • Jalur tidak lurus dan jarak antara jalur satu dengan lainnya tidak terlalu jauh
  • Jalur tidak melalui komunitas tumbuhan yang rapuh dan habitat satwa liar yang mudah terganggu
  • Panjang jalur yang ditentukan oleh waktu berjalan kaki. Waktu berjalan tidak disarankan melebihi 45 berjalan menit kaki, atau sekitar 800 meter, dengan lebar 0.5-2 meter. Hal tersebut tergantung pada kondisi lapangan, jarak sebenarnya dilapangan dan kondisi sasaran (orang yang akan berjalan di jalur tersebut).
  • Jalur bisa dirancang untuk berbagai sarana transportasi umumnya untuk pejalan kaki.
  • Alurnya disesuaikan dengan obyek dan memperhatikan faktor kejenuhan pengunjung (bisa lurus, agak berkelok-kelok atau gabungan keduanya), dan disesuaikan dengan karakteristik pengunjung (umur, pendidikan, dan lain sebagainya).

3. Materi Interpretasi

Segala sesuatu yang digunakan untuk menyusun suatu program interpretasi, meliputi:

  • Maksud, tujuan dan fungsi pengelolaan kawasan
  • Obyek-obyek interpretasi yang ada di kawasan tersebut
  • Peraturan bagi pengunjung

4. Obyek Interpretasi

Segala sesuatu di dalam suatu kawasan yang digunakan sebagai obyek (bahan utama) dalam menyelenggarakan interpretasi.

Obyek interpretasi dapat dibagi 2, yaitu:

  • Obyek interpretasi sumber daya alam, yaitu flora, fauna, tipe-tipe ekosistem yang khas, tanah dan geologi, kawah gunung, gua, air terjun, danau, pemandangan alam, habitat satwa, sungai, pantai, laut dan kehidupan bawah laut, dan lain sebagainya.

  • Obyek interpretasi budaya atau sejarah, berupa situs-situs dan benda peninggalan purbakala, situs-situs sejarah, pemukiman dan kehidupan penduduk asli, baik yang ada di kawasan maupun di sekitar kawasan, sejarah kawasan dan legenda atau mitos-mitos yang hidup pada masyarakat setempat.

5. Skenario Cerita

Garis-garis besar cerita yang menjadi tuntunan dalam pelaksanaan interpretasi.

Didalamnya penjelasan mengenai alur perjalanan kegiatan termasuk deskripsi singkat mengenai obyek-obyek interpretasi yang akan dijelaskan.

6. Media Interpretasi

Adapun yang dimaksud dengan media interpretasi adalah suatu bahan atau alat untuk berkomunikasi dengan pengunjung dalam rangka interpretasi interpretasi

7. Sarana dan Prasarana

a. Shelter/ Tempat Beristirahat

b. Tempat Sampah

c. Tanda dan Label (Papan Informasi dan Pal-Pal (kode) Interpretasi)

TANDA MASUK/Entrance Signs

  • Tanda masuk ditempatkan di lokasi yang menarik perhatian pengunjung.
  • Tanda masuk harus dibuat dengan ukuran yang besar dan menarik.

TANDA ARAH/Directional Signs

  • Diletakkan pada tempat yang tinggi
  • Berukuran besar
  • Dekat dengan arah yang ditunjukkan
  • Dapat dibaca dari 2 arah/2 sisi

PETA LOKASI/Area Map

  • Jika anda baru mengunjungi suatu tempat, peta lokasi merupakan informasi terpenting.
  • Peta lokasi diletakkan dekat pintu masuk jalur.
  • Peta lokasi ditempatkan pada tempat sedemikian rupa sehingga terhindar dari hujan, dan cukup rendah sehingga pengunjung dapat membacanya.
  • Jika tidak ada dinding untuk ditempel, peta lokasi dapat dilengkapi dengan peneduh/shelter.

TANDA INTERPRETASI/Interpretative Signs

  • Tanda interpretasi berbeda dengan tanda arah; dimana tanda interpretasi berisi pesan-pesan yang lebih lengkap.
  • Hal yang perlu diperhatikan:

    • Sebagian besar orang tidak suka membaca tulisan yang panjang.
    • Semenarik pesan apapun yang disampaikan, jika ditampilkan secara monoton, maka tidak ada orang yang tertarik untuk tertarik.

  • Desain visual merupakan aspek yang penting dalam tanda interpretasi:

    • Gunakan ukuran huruf yang berbeda
    • Buat lebar tepi/margin
    • Bagilah informasi kedalam beberapa paragraf
    • Gunakan simbol atau gambar
    • Gunakan kalimat yang memancing rasa ingin tahu

                Contoh:

                Pertanyaan: Bagaimana cara termudah dalam membedakan monyet dengan kera (ape)?

                Jawaban: Kera tidak pernah punya ekor.

                TANDA PADA LOGAM/Signs On Metal

                • Tanda yang dicetak di atas logam (timah, aluminium, stainless steel) merupakan teknik interpretasi yang mahal tapi mengagumkan.
                • Tulisan dan foto dapat dicetak di atas logam, dan tentunya akan tahan lama dibandingkan dengan tanda pada papan kayu.
                • Tanda pada metal cocok untuk tulisan yang panjang pada tanda/plat yang kecil.
                • Contoh: Tanda interpretasi di Kebun Raya Bogor 

                                      Etika Pemanduan

                                      Teknik Interpretasi

                                      Teknik Secara Langsung (Attended Service)

                                      Adapun yang dimaksud dengan teknik secara langsung adalah kegiatan interpretasi yang melibatkan langsung antara pemandu (peng-interpretasi) dan pengunjung dengan obyek interpretasi yang ada sehingga pengunjung dapat secara langsung melihat, mendengar atau bila mungkin dicium, meraba, dan merasakan obyek-obyek intrepretasi yang digunakan dan biasanya dengan tahap-tahap pelaksanaan sebagai berikut:

                                      • Informasi; pengunjung akan mendapatkan informasi tentang obyek yang akan dikunjungi.
                                      • Rencana kegiatan pelaksanaan program akan dijelaskan pada suatu sentra pengunjung, jadi pengunjung sudah lebih dulu mengetahui program interpretasi yang dipilih dan garis besar rencana perjalanannya.
                                      • Penyampaian penjelasan-uraian; dilakukan oleh juru bahasa pada saat melaksanakan program interpretasinya.

                                      Dengan adanya kontak antara pengunjung dengan peng-interpretasi maka ada suatu komunikasi langsung, dan disini peran seorang penginterpretasi sangat besar untuk dapat mengungkapkan secara menarik semua potensi dalam suatu kawasan. 

                                      Seorang peng-interpretasian yang baik harus dapat menciptakan suasana yang santai sehingga pengunjung akan bebas bertanya atau dapat menyampaikan keluhan-keluhannya. 

                                      Interpretasi secara langsung dapat berupa: 

                                      • Tamasya keliling atau berjalan-jalan dengan pemandu wisataPengunjung dalam kelompok-kelompok atau individu yang bergabung membentuk suatu perjalanan rombongan-jalan atau dengan kendaraan mendatangi obyek-obyek interpretasi dengan dipandu oleh penginterpretasi dan mengikuti salah satu program penginterpretasi yang sudah disusun. 
                                      • Percakapan atau diskusi di lokasi dengan/tanpa demonstrasiCara ini biasanya dilakukan di tempat-tempat khusus, misalnya tempat-tempat yang memiliki keunikan flora dan fauna tertentu. Flora biasanya dapat ditunjukkan secara langsung, sedangkan untuk fauna dapat ditunjukkan di tempat-tempat yang menjadi tempat bermain, mencari makan, tidur, dan sebagainya.

                                                    Teknik Secara Tidak Langsung (Unattended Service)

                                                    Selanjutnya, yang dimaksud dengan teknik secara tidak langsung adalah kegiatan interpretasi yang dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu dalam memperkenalkan obyek interpretasi. 

                                                    Interpretasi disajikan dalam suatu program slide, video, film, rangkaian gambar-gambar dan sebagainya. 

                                                    Program ini biasanya diselenggarakan terutama untuk kawasan yang sangat luas, tidak semua potensi alam mudah dinikmati atau didatangi, daerah rawan, satwa liar masih banyak dan sebagainya, sehingga pengunjung walaupun tidak dapat mengunjungi semua lokasi tetapi dapat mengetahui dan menikmati kekayaan alam yang ada di lokasi tersebut. 

                                                    Program interpretasi secara tidak langsung ini juga harus dibuat menarik dan harus betul-betul dapat mewakili potensi alam yang ada di tempat tersebut.

                                                    Kedua teknik diatas sebenarnya tidak dapat dipisahkan begitu saja karena biasanya pengunjung yang datang ke suatu kawasan yang memiliki potensi besar dan luas ingin melihat dulu secara total potensi alam yang ada ditempat-tempat tersebut, baru setelah itu melihat salah satu atau beberapa program interpretasi yang ditawarkan.

                                                    Dalam suatu kegiatan pemanduan/ interpretasi yang langsung diperlukan seorang fasilitator yang berperan sebagai penghubung antara pengunjung dengan sumberdaya atau obyek interpretasi yang biasa disebut Interpreter. 

                                                    Seorang juru bahasa yang baik adalah seorang juru bahasa yang dapat membuat orang lain tertarik oleh sesuatu hal baru yang ia jelaskan dengan kata-kata yang dapat menarik perasaan mereka sebelum memasuki kawasan yang sebenarnya.

                                                    Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang interpreter antara lain:

                                                    1. Antusiasme yang tinggi
                                                    2. Memiliki rasa humor
                                                    3. Pandai berbicara
                                                    4. Percaya diri
                                                    5. Ramah
                                                    6. Tenang
                                                    7. Dapat dipercaya
                                                    8. Berpenampilan dan menyenangkan menyenangkan

                                                    Syarat Menjadi Interpreter

                                                    Ada 5 (lima) hal yang harus dilakukan apabila kita menjadi seorang interpreter, yaitu:

                                                    1. Datang lebih awal

                                                    Seorang juru bahasa harus tiba lebih awal, paling tidak lima belas menit sebelumnya, untuk yakin bahwa kondisi lokasi atau jalur, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kegiatan tepat seperti apa yang diinginkan atau diinginkan. 

                                                    Selain itu juga, agar interpreter dapat bertemu dengan seluruh peserta dan sempat untuk sedikit berbincang dan bertanya mengenai kondisi setiap peserta.

                                                    Jangan lupa untuk diberikan kepada seluruh peserta, penjagaan Perhatian hanya pada sekelompok orang atau seseorang saja.

                                                    2. Memulai kegiatan tepat pada waktunya

                                                    Jika telah tiba pada waktunya, kegiatan perjalanannya. Jangan menunggu peserta yang terlambat, karena hal tersebut akan memicu munculnya peserta lain yang tiba tepat pada waktunya, kecuali jika diminta oleh pesertanya. 

                                                    Jika peserta tersebut pada awalnya merasa tidak nyaman maka selanjutnya perhatian mereka akan berkurang pada apa yang akan dijelaskan. 

                                                    Untuk memulainya, perkenalkan diri kembali kepada seluruh peserta dan memberikan ucapan selamat datang.

                                                    3. Terlebih dahulu menjelaskan apa saja yang nantinya akan dilakukan 

                                                    Kemudian untuk menjelaskan tema dan gambaran kegiatan yang akan dilakukan sepanjang perjalanan tersebut. 

                                                    Peserta diberi gambaran apa saja yang akan mereka lakukan sepanjang perjalanan, apa saja yang akan mereka alami, apa saja yang bisa mereka dapat dari perjalanan tersebut, serta berapa lama perjalanan atau kegiatan tersebut akan berlangsung.

                                                    4. Melaksanakan kegiatan

                                                    Beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan perjalanan, yaitu antara lain:

                                                    • Inventarisasi WilayahSeorang juru bahasa harus mengetahui kekayaan obyek-obyek (sumber daya) yang terdapat di wilayahnya, paling tidak di jalurnya. 
                                                    • Menentukan Tema. Setelah tahu dan terbiasa dengan keadaan jalur atau wilayahnya, seorang juru bahasa harus menentukan tema yang akan disampaikan (disesuaikan dengan obyek yang ada/menarik dan sasaran yang dituju) sehingga dalam penjelasannya tidak akan meloncat-loncat. 
                                                    • Mengumpulkan data dan informasi mengenai obyek yang akan disampaikan. Dalam kegiatan interpretasi, bukan hanya informasi mengenai obyek tersebut yang perlu dijelaskan tetapi juga baik dengan obyek lainnya maupun dengan manusia sehingga seorang juru bahasa harus mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan obyek tersebut. Pengetahun yang diperlukan tidak hanya di bidang tumbuhan atau hewan, tetapi juga geologi, antropologi, dan lain-lain. 
                                                    • Merinci perjalanan. Agar perjalanan menjadi lebih terarah maka akan lebih baik jika disusun jadwal perjalanannya, dan materi apa saja yang akan dijelaskan pada waktu-waktu yang telah terjadwal tersebut. Tetapi jadwal tersebut tidak kaku, bisa berubah sesuai dengan keadaan. 
                                                    • Waktu istirahat. Menentukan berapa lama waktu istirahat yang diperlukan. Hal ini disesuaikan dengan kondisi peserta, jumlah peserta dan kondisi lapangan.

                                                    5. Mengakhiri kegiatan

                                                    Pada akhir perjalanan, berikan kesimpulan dari apa saja yang telah mereka lewati, kemudian selamat tinggal.

                                                    Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan selama melakukan perjalanan:

                                                    • Tetap berada di depan (memimpin)
                                                    • Jika berbicara, harus menghadap ke arah peserta
                                                    • Berikan pandangan yang lebih jelas pada obyek yang diterangkan
                                                    • Berbicara dengan cukup keras
                                                    • Tahu kapan harus diam/berhenti
                                                    • Gunakan waktu-waktu dimana peserta bisa memotret obyek yang dijelaskan
                                                    • Gunakan seluruh panca indra
                                                    • Mengatur kecepatan langkah
                                                    • Tetap bersama, hitung kelengkapan jumlah peserta
                                                    • Keadaan darurat
                                                    • Anak-anak

                                                    Demikianlah informasi tentang Masih Tentang Materi Interpretasi yang dapat Admin bagikan, semoga dapat bermanfaat.

                                                    Terima Kasih.

                                                    Salam Lestari!


                                                    #Dari berbagai sumber

                                                    Post a Comment