Naik Gunung Tanpa Nyampah!

Table of Contents

Naik-Gunung-Tanpa-Nyampah!

Mendaki gunung sedang jadi tren yang banyak dilakukan traveler. Sayangnya, belum banyak yang sadar bagaimana cara mencintai alam itu sendiri.

Juga kamu yang pecinta gunung, atau yang suka naik gunung tahukah kamu bahwa jumlah sampah yang dikumpulkan dari 17 gunung yang ada di Indonesia mencapai 4 ton pada tahun 2017.

Melansir dari media Jawapos.com komunitas peduli sampah gunung dan hutan Indonesia, Trashbag Community (TC) menyebutkan bahwa sampah tersebut diperoleh dari kegiatan operasi bersih yang bertajuk Sapu Jagad, setidaknya ada empat ton sampah yang berhasil dikumpulkan dari 17 titik gunung pada Agustus 2017 lalu.

Komunitas mencatat bahwa sebagian besar sampah yang mereka kumpulkan berupa 37% sampah plastik, 15% botol plastik, 10% sampah kain, 8% tisu basah, 6% beling, 8% sampah kaleng, 4% puntung rokok. Total sampah yang dikumpulkan dari 17 gunung tersebut berkisar 3.317,6 kilogram (kg) atau setara dengan 3,3 ton sampah.

Adapun jumlah sampah pada tujuh belas gunung tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Gunung Talang, Sumatera Barat sebanyak 301,5 kg,
  2. Taman Nasional Kerinci Seblat, Jambi 145,3 kg,
  3. Gunung Pulosari, Banten 324 kg,
  4. Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Jawa Barat 696 kg,
  5. Taman Nasional Gunung Ciremai, Jawa Barat 88 kg,
  6. Gunung Cikuray, Jawa Barat 272,2 kg,
  7. Gunung Slamet, Jawa Tengah 249 kg,
  8. Gunung Sindoro, Jawa Tengah 73 kg,
  9. Taman Nasional Gunung Merbabu, Jawa Tengah 52,1 kg,
  10. Gunung Lawu, Jawa Tengah 42 kg,
  11. Gunung Penanggungan, Jawa Timur 67 kg,
  12. Gunung Welirang , Jawa Timur 182 kg,
  13. Gunung Batur, Bali 114kg,
  14. Taman Nasional Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat 146 kg,
  15. Gunung Serang, Kalimantan Barat 21 kg,
  16. Taman Nasional Lorelindu (Gunung Nokilalaki), Sulawesi Tengah 279,5 kg,
  17. Gunung Bawakaraeng, Sulawesi Selatan 265 kg.​

Pada tahun 2019, kabar terkait sampah di gunung hadir kembali. Bahkan untuk satu gunung,​​​ sampah yang berhasil dikumpulkan dari gunung Ijen mencapai 400 kg sampah plastik.​​ Tak tanggung-tanggung, sedikitnya ada sekitar 400 kilogram sampah plastik yang berhasil dikumpulkan dari sekitar gunung yang terkenal dengan keindahan Blue Fire-nya itu.

Sampah yang didapatkan adalah kantong kresek, bungkus rokok, bekas air mineral.

Bersih-bersih sampah di Gunung Ijen ini dikonsentrasikan di sekitar Pondok Bunder yang lokasinya sekitar 1,5 km dari pintu masuk TWA Gunung Ijen. karena di tempat ini banyak pengunjung yang membuang sampahnya ke tebing dan jurang.

Lain lagi yang terjadi di Gunung Rinjani. Dari sekian banyak sampah yang tersebar di Gunung Rinjani, ada satu yang paling terlihat. Bungkus bekas madu sachet terlihat paling banyak berserakan. Tak heran, karena madu sachet ini sumber energi favorit para pendaki.

Kenapa madu sachet? Karena dianggap paling praktis dibanding mengkonsumsi potongan gula merah. Madu sachet yang manis dan mengandung karbohidrat bisa menambah tenaga saat mendaki. Tak heran jika banyak para pendaki yang mengkonsumsinya.

Selain madu sachet, sampah terbanyak lainnya adalah coklat, yang memang memiliki banyak manfaat mirip dengan potongan gula merah. Sampah selanjutnya adalah cangkang telur dan sampah plastik seperti bungkus mie instan dan sejenisnya. 

Sampah-sampah tersebut sering ditemui di area kemping, karena di sanalah para pendaki memasak. Padahal, di dekat area Segara Anak sudah disediakan tempat sampah, setidaknya untuk sampah organik.

Baru-baru ini sedang ramai ramai dibicarakan sampah di Gunung Rinjani. Alam yang tadinya begitu cantik, kini tak beda dengan area pembuangan sampah.

Kebayang nggak sih jika di tahun 2021 ini​​ kamu masih suka nyampah di atas gunung,​​​​​​​sampah bakal​ menumpuk seperti apa?

Nah, untuk kamu pecinta gunung dan suka naik gunung kamu bisa lho mendaki gunung dengan menerapkan prinsip zero waste. Bagaimana caranya? Simak sedikit (ga usah banyak-banyak) tips berikut ini:

    1. Cek sumber konsumsi kamu

    Mengapa kamu harus melakukan pengecekan kembali terhadap sumber konsumsi yang akan kamu bawa ke gunung? Hal ini bertujuan untuk melihat apakah sumber konsumsi yang kamu bawa sudah bebas dari kemasan plastik dan bebas dari potensi​​ sampah.​​

    Misalnya kamu ingin membawa roti yang masih terbungkus oleh wadah plastik, makanan yang masih terbungkus oleh wadah kaleng dan lain sebagainya.

    2. Gunakan wadah yang dapat digunakan kembali

    Setelah kamu membuat daftar​​​ bahan konsumsi kamu, kamu dapat mengganti konsumsi kamu pada wadah makanan yang biasa digunakan untuk bekal. 

    Masak makananmu secara matang dan tempatkan dalam wadah makanan yang ramah lingkungan. membawa wadah makanan yang​​​​​untuk sekali pakai.

    3. Hindari membawa makanan serba instan

    Mie instan? Menu makanan yang low budget, enak dan praktis ini biasanya tidak akan pernah ketinggalan untuk dibawa selama masa pendakian. Banyak yang mengklaim bahwa belum terasa naik gunung jika belum membawa makanan yang satu ini. 

    Nanti dulu, jangan asal klaim saja, makanan instan seperti ini malah tidak baik lho untuk tubuh kamu yang sedang naik gunung. Selain baik untuk tubuh​​ kamu, kemasan​​ plastik mie instan juga sering ditemukan di gunung.

    Melansir dari media detik.com sampah plastik yang paling banyak ditemukan di Gunung Rinjani adalah sampah kemasan madu​​ sachet, coklat dan mie instan.

    4. Habiskan makanan kamu

    Selain sampah organik, sampah organik sisa makanan juga kerap ditemukan di gunung.Walaupun sampah organik mudah terurai,sampah organik dapat menimbulkan bau yang mengganggu para pendaki lainnya. Selain itu, sampah sisa makanan juga dapat memicu perubahan iklim lho.​​

    Diperkirakan 1 ton sampah organik menghasilkan 50 kg gas metana. Walaupun sisa makanan yang tidak kamu habiskan​​ tidak sampai berton-ton, coba kamu bayangkan jika setiap pendaki menyisakan makanannya, berapa jumlah makanan yang terbuang percuma jika dalam sehari ada ratusan pendaki?

    Solusi untuk mengurangi membuang makanan adalah makan secukupnya dan makan sampai habis.

    Jadi selamat kamu mendaki gunung,​ harus diperkirakan dengan tepat dan efisien untuk kebutuhan​​ makananmu dan habiskan!​​

    5. Bawa sampah dan sisa makananmu turun kembali

    Jika kamu tidak dapat menghindari​​​​​ penggunaan​​ wadah makanan yang sekali pakai, atau yang mungkin​​ menyebabkan​​​​bawaan sampah, bawa turun kembali sampahmu. Ingat sampah yang kamu hasilkan selama beraktivitas di gunung dapat membahayakan makhluk lain yang hidup di gunung.

    Sebagai pecinta gunung atau pendaki gunung sebaiknya kamu menghindari membawa konsumsi yang wadahnya kemungkinan menimbulkan sampah.

    Ingat,​​ jika kamu seorang pendaki, pegiat, penikmat gunung, ​​ayo,​ mulai saat ini​​hindari mendaki gunung dengan meninggalkan sampah.​​

    Mendaki gunung adalah hak semua orang. Tapi ada juga kewajiban yang harus dipenuhi yaitu menjaga keamanan dan kelestarian alam yang didatangi. Gunung bukan hanya milikmu, ada banyak makhluk lain yang juga butuh alam ini.

    Salam Lestari!

    #dari berbagai sumber

    Post a Comment