Bentang Alam Berdasarkan Ketinggian

Table of Contents

Bentang-Alam-Berdasarkan-Ketinggian

Apakah yang dimaksud dengan bentang alam? Bagaimanakah ciri-ciri bentang alam berdasarkan ketinggian? Silahkan disimak penjelasan nya pada artikel kali ini.

Bentang Alam

Selama sejarah perkembangan Geografi, dikenal dua objek kajian utama, yaitu: Geografi Fisik, yang mendasarkan pada objek bentang alami (natural landscape) dengan penekanan pada bentuk lahan (landform), dan Geografi Sosial, yang mendasarkan kepada objek bentang budaya (cultural landscape).

Istilah bentang lahan berasal dari kata landscape (Inggris), atau landscap (Belanda) dan landschaft (Jerman), yang secara umum berarti pemandangan. 

Arti pemandangan mengandung dua aspek, yaitu aspek visual dan aspek estetika pada suatu lingkungan tertentu. 

Berdasarkan istilah bentang lahan tersebut maka dapat didefinisikan bahwa bentang lahan ialah sebagian ruang permukaan bumi yang terdiri atas sistem-sistem yang dibentuk oleh interaksi dan interdependensi antara bentuk lahan, batuan, bahan pelapukan batuan, tanah, air, udara, tumbuhan, hewan, laut, tepi pantai, energi dan manusia dengan segala aktivitasnya yang secara keseluruhan membentuk satu kesatuan.

Permukaan bumi sejatinya mengalami perubahan baik yang disebabkan oleh tenaga endogen (dari dalam bumi) maupun oleh tenaga eksogen (dari luar bumi). 

Perubahan bentuk tersebutlah yang menyebabkan adanya daerah yang tinggi dan adanya daerah yang rendah. 

Berdasarkan tinggi rendahnya bentang lahan pada permukaan bumi dibagi menjadi 6 (enam) dataran, yaitu sebagai berikut:

Dataran Rendah

Dataran rendah adalah hamparan luas tanah dengan tingkat ketinggian yang diukur dari permukaan laut adalah relatif rendah (sampai dengan 200 m). 

Tanah pada dataran rendah lebih subur karena didukung ketersediaan air yang cukup, dataran rendah mudah dimanfaatkan oleh penduduk untuk berbagai macam kegiatan ekonomi.

Dataran Tinggi

Dataran tinggi (disebut juga plateau atau plato) adalah dataran yang terletak pada ketinggian di atas 700 m. Suhu udara di daerah dataran tinggi cocok untuk daerah perkebunan dan pertanian. 

Dataran tinggi terbentuk sebagai hasil erosi dan sedimentasi. Beberapa dataran tinggi antara lain Dataran Tinggi Dekkan, Dataran Tinggi Gayo, Dataran Tinggi Malang, dan Dataran Tinggi Alas. Dataran tinggi bisa juga terjadi oleh bekas kaldera luas, yang tertimbun material dari lereng gunung sekitarnya. 

Contohnya antara lain adalah Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah.

Bukit

Bukit adalah suatu wilayah bentang alam yang memiliki permukaan tanah yang lebih tinggi (200-300 m) dari permukaan tanah di sekelilingnya namun dengan ketinggian relatif rendah dibandingkan dengan gunung. 

Perbukitan adalah rangkaian bukit yang berjajar di suatu daerah yang cukup luas. Contohnya, pegunungan yang berjejer di Pulau Sumatera, dinamakan dengan Bukit Barisan.

Lembah

Lembah adalah wilayah bentang alam yang dikelilingi oleh pegunungan atau perbukitan yang luasnya dari beberapa kilometer persegi sampai mencapai ribuan kilometer persegi. 

Lembah dapat terbentuk dari beberapa proses geologis. Lembah gletser yang umumnya berbentuk U terbentuk puluhan ribu tahun yang lalu akibat erosi gletser. Selain berbentuk U, lembah juga dapat berbentuk V. 

Contohnya adalah lembah Baliem di Papua.

Gunung

Gunung adalah sebuah bentuk tanah yang menonjol di atas wilayah sekitarnya. Sebuah gunung biasanya terbentuk dari gerakan tektonik lempeng, gerakan orogenik atau gerakan epirogenik. 

Pegunungan merupakan kumpulan atau barisan gunung. Contohnya adalah Gunung Merapi, Gunung Bromo, Gunung Krakatau, Gunung Semeru.

Pegunungan

Pegunungan adalah rangkaian gunung-gunung yang bersambung. Pegunungan yang terdapat di Indonesia antara lain Pegunungan Barisan di Sumatra dan Pegunungan Sudirman di Papua.

Semoga bermanfaat.

Salam Lestari!

Post a Comment