Pengertian Danau
Perairan darat merupakan akumulasi air yang berada di permukaan tanah, seperti sungai, danau, dan rawa. Bagaimanakah seluk-beluk keberadaan danau? Silahkan disimak penejelasan singkat pada artikel ini.
Danau adalah tempat penampungan air permukaan di daratan yang mempunyai bentuk cekung dan mempunyai ukuran relatif lebar.
Menurut Cara Terbentuknya
Menurut cara terbentuknya, danau dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu sebagai berikut:
Danau Alami
Merupakan danau yang terbentuk sesuai mekanisme alam, yakni melalui tenaga endogen (teknonisme, vulkanisme) dan tenaga eksogen (pelapukan, longsoran, endapan).
Danau Toba di Sumatera Utara adalah contoh danau alami yang terjadi akibat vulkano-tektonik.
Danau Buatan
Merupakan danau yang dibuat oleh manusia secara terencana dengan cara membendung aliran sungai.
Contohnya seperti Bendungan Karangkates di Jawa Timur, Bendungan Gajahmungkur di Jawa Tengah, Bendungan Jatiluhur di Jawa Barat, Bendungan Asahan di Sumatera Utara, dan Riam Kanan di Kalimantan Tengah.
Menurut Faktor Penyebabnya
Selanjutnya, menurut faktor penyebab serta proses terjadinya, danau dapat dibedakan atas:
Danau Tektonik
Danau tektonik adalah danau yang terjadi akibat bergesernya lapisan kulit bumi oleh pengaruh tenaga endogen.
Bergesernya lapisan kulit bumi menyebabkan lapisan kulit bumi patah atau terlipat. Pada lapisan kulit bumi yang patah akan terbentuk ‘graben’. Jika graben terisi air akan terbentuk danau.
Atau, pada lapisan kulit bumi yang mengalami pelipatan akan membentuk ‘sinklinal’ (bagian lipatan yang cekung) dan ‘antiklinal’ (bagian lipatan yang berbentuk cembung).
Jika air hujan atau mata air mengalir dan mengisi ‘sinklinal’, maka terbentuklah danau.
Contoh danau tektonik, antara lain, Danau Tempe dan Danau Poso di Sulawesi.
Danau Vulkanik
Danau vulkanik adalah danau yang terjadi akibat aktivitas gunung berapi. Pada saat gunung berapi meletus, kerucut gunung berapi terbentuk berupa cekungan (kawah) atau cekungan yang besar (kaldera).
Umumnya dasar kaldera mempunyai sifat kedap air, sehingga air hujan, aliran permukaan, atau mata air mengisi cekungan tersebut dan membentuk danau vulkanik.
Contoh danau vulkanik adalah Danau Gunung Kelud di Jawa Timur dan Danau Kelimutu di Nusa Tenggara.
Danau Vulkano-Tektonik
Danau vulkano-tektonik terbentuk karena adanya tenaga tektonik dan vulkanik secara bersama-sama.
Umumnya danau yang terbentuk melalui proses ini mempunyai ukuran yang cukup besar, misalnya Danau Toba di Sumatera Utara.
Danau Bendung
Danau bendung terbentuk oleh aliran sungai yang terbendung oleh material tertentu, baik melalui proses alami (seperti longsoran tanah, aliran lava atau piroklastik) atau pun buatan (dibuat oleh manusia).
Contoh danau bendung, di antaranya, Danau Purba Bandung (danau bendung alami oleh aliran piroklastik), dan Waduk Sempor di Gombong Jawa Tengah (danau buatan manusia).
Contoh danau bendung yang dibuat manusia, antara lain, Danau Gajahmungkur di Jawa Tengah dan Danau Karangkates di Jawa Timur.
Danau Karst
Danau karst hanya dijumpai di daerah kapur, seperti di Gunung Kidul, Yogyakarta. Seperti kita ketahui sifat batuan kapur adalah banyak mempunyai retakan (diaklas).
Adapun cara terbentuknya danau karst adalah sebagai berikut:
- Air hujan yang terjatuh di atas batuan kapur cenderung meresap dan mengalir mengikuti diaklas yang ada.
- Saat pengaliran berlangsung terjadi pula proses pelapukan kimiawi yang mengakibatkan rekahan pada batuan kapur menjadi dalam dan lebar dalam waktu yang lama akhirnya membentuk cekungan yang disebut ‘dolina’.
- Jika pada dolina terjadi penyumbatan, karena dasarnya adalah suatu material kedap, maka air yang masuk akan terakumulasi dan terbentuklah suatu danau karst. Namun, bila tidak terjadi penyumbatan, maka air yang masuk pada dolina akan diteruskan masuk ke dalam tanah.
Danau Glasial
Danau ini terbentuk oleh proses mencairnya gletser dan air yang terbentuk mengisi permukaan tanah yang berbentuk cekungan.
Contoh danau glasial adalah Danau Superior di Amerika Serikat dan Danau Winnipen di Kanada.
Keadaan danau memiliki arti penting bagi pengelolaan air di daerah pengaliran. Danau berfungsi sebagai tempat perhentian sementara sebelum air mengalir ke daerah di bawahnya.
Dengan demikian, aliran air dari daerah hulu ke hilir dapat ditahan sementara, sehingga banjir di daerah hilir dapat dikurangi.
Air yang tertampung di danau dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti untuk cadangan kebutuhan air pada saat musim kemarau, pengairan sawah, obyek wisata yang mampu menyumbang pendapatan asli daerah, sebagai prasarana transportasi yang murah, serta tempat budidaya air tawar.
Oleh karena danau sangat bermanfaat, maka keberadaannya perlu dilestarikan dan sekaligus difungsikan sebagai penyangga daerah perkotaan yang padat.
Salam Lestari!
Post a Comment