Kerusakan Flora, Fauna, dan Dampaknya

Table of Contents

Kerusakan-Flora,-Fauna,-dan-Dampaknya

Secara mendasar, penyebab kerusakan flora dan fauna adalah kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat bahwa flora dan fauna mempunyai kontribusi yang besar dalam kehidupan manusia.

Kerusakan Flora dan Fauna

Berikut di bawah ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan kemusnahan fauna, yaitu sebagai berikut:

  • Faktor kematian merupakan faktor yang langsung mematikan atau mengurangi populasi. Misalnya pemangsaan, perburuan, penyakit, kelaparan dan kecelakaan.
  • Faktor kesejahteraan merupakan faktor yang menyangkut kuantitas dan kualitas lingkungan hidup fauna. Misalnya makanan, air dan tempat hidup.
  • Faktor manusia merupakan kegiatan-kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas makanan, air, dan tempat hidup.

Contoh-contoh Aktivitas yang dapat Merusak Flora dan Fauna

Berikut ini adalah contoh-contoh aktivitas yang dapat merusak flora dan fauna di Negara kita, yaitu sebagai berikut:

1. Aktivitas penebangan hutan secara liar.

2. Aktivitas berburu, perburuan dapat mengancam berbagai macam satwa.

3. Aktivitas pertambangan.

4. Aktivitas pembakaran lahan/ hutan.

5. Pengambilan terumbu karang, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Peledakan di kawasan terumbu karang yang dilakukan oleh nelayan untuk menangkap ikan.
  • Pencemaran limbah industri dari daratan.

6. Pemakaian pestisida.

7. Tidak dilaksanakannya proses reboisasi.

8. Adanya bencana alam.

9. Penanaman satu jenis tanaman.

10. Pembuangan limbah cair, padat maupun gas.

11. Penangkapan ikan dengan menggunakan bom, pestisida, maupun strom.

Contoh Kerusakan Flora dan Fauna Akibat Kegiatan Manusia

Contoh kerusakan flora dan fauna yang terjadi di Indonesia akibat kegiatan manusia, misalnya:

1. Hutan menjadi gundul.

Dalam prakteknya tebang pilih juga mengorbankan pohon lain yang tertimpa sehingga banyak pohon kecil yang mati. 

Apabila penebangan dilakukan secara serampangan maka akan menghabiskan pohon-pohon dihutan.

2. Tanah Longsor.

Akar-akar pohon di hutan berfungsi sebagai penahan tanah agar tidak tererosi dan longsor. Karena pohon sudah mati maka fungsi tersebut juga tidak dapat berlangsung.

3. Banjir.

Pohon-pohon di hutan dapat berfungsi sebagai penahan air hujan sehingga air meresap kedalam tanah. 

Namun, karena fungsi hutan berubah maka akar tidak mampu lagi menahan air akibatnya di dahilir atau di daerah yang lebih rendah akan banjir.

4. Rusaknya hutan habitat hewan dan makluk hidup lain.

Rusaknya hutan berarti rusaknya tempat hidup hewan. Oleh karena itu. Kelestarian hewan di hutan juga terancam, begitu juga dengan makluk hidup lainnya.

Dampak Kerusakan Flora dan Fauna

Selanjutnya adalah mengenai dampak kerusakan flora dan fauna terhadap kehidupan manusia, diantaranya adalah sebagai aberikut:

1. Ekosistem tidak seimbang.

2. Kelangkaan sumber daya.

3. Menurunnya kualitas kesehatan manusia.

4. Hilangnya kesuburan tanah.

5. Tragedi lingkungan karena kerusakan hutan.

6. Terputusnya daur kehidupan.

Mengapa kita perlu melakukan perlindungan terhadap fauna? Hewan merupakan bagian penting dari suatu ekosistim yaitu sebagai konsumen. 

Hilangnya salah satu komponen dalam ekosistim dapat menyebabkan ekosistim tidak seimbang sehingga dapat berdampak negatif.

Untuk menjaga agar keseimbangan alamnya tidak terganggu maka terus diusahakan agar tidak ada komponen alam yang mengalami kepunahan, baik hewan maupun tumbuhan.

Demikianlah penjelasan singkat artikel tentang Kerusakan Flora, Fauna, dan Dampaknya. Semoga dapat bermanfaat bagi Anda, baca juga artikel terkait lainnya.

Terimakasih.

Salam Lestari!

Post a Comment