Materi Tentang Interpretasi

Table of Contents

Tentang Interpretasi


Interpret = Menterjemahkan, Menjelaskan


Sebuah Prolog

Gunung Hutan - Perjalanan alam bebas saat ini bukan lagi milik para pecinta alam, pendaki gunung, penempuh rimba atau Pramuka semata. 

Orang lain ternyata juga membutuhkan alam bebas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 

Namun karena latar belakang yang berbeda seringkali orang tersebut hanya mau menjadi penikmat alam tanpa peduli bagaimana melestarikannya.

Akhir-akhir ini para ahli konservasi semakin prihatin terhadap dampak kunjungan wisata alam. 

Lingkungan dapat menjadi rusak kunjungan yang berlebihan dan tidak terarah. 

Cagar Alam dan Taman Nasional akan rusak jika tidak dilindungi dari tindakan pengunjung.

Berbeda dengan orang pada umumnya, para pecinta alam mempunyai nilai kepedulian terhadap kelestarian alam ini. 

Mereka memiliki prinsip-prinsip bersikap di alam bebas, sehingga kunjungan mereka seringkali mendukung kelestarian alam.

Intensitas kunjungan yang tinggi secara tidak langsung memberikan banyak pengetahuan tentang alam bebas dan mereka kenal dengan alam bebas. Mereka peduli karena mereka tahu. 

Dan karena alam bebas bukan milik pecinta alam saja maka bagaimana agar orang lain akhirnya juga memiliki kepedulian?

Apa sih Interpretasi itu?

interpretasi/in·ter·pre·ta·si/n mempersembahkan kesan, pendapat, atau pandangan teoretis terhadap sesuatu; tafsir;

menginterpretasikan/meng·in·ter·pre·ta·si·kan/v menghadapi;

penginterpretasian/peng·in·ter·pre·ta·si·an/n proses, cara, perbuatan meng-interpretasi;

penginterpretasi/peng·dalam·ter·pre·ta·si/n orang yang menginterpretasikan

Freeman Tilden: "Suatu kegiatan pendidikan yang ditujukan untuk mengungkapkan arti dan hubungan melalui penggunaan obyek asli, dengan pengalaman pertama, dan dengan media yang bersifat ilustratif, bukan hanya sekedar mengkomunikasikan informasi faktual”.

Harold Wallin: "Membantu pengunjung merasakan hal yang dirasakan oleh penafsir - pengalaman terhadap keindahan, keragaman, Keragaman dan saling keterkaitan dalam lingkungan; rasa kagum; keinginan untuk mengetahui. Interpretasi harus membantu pengunjung mengembangkan perasaan bahwa lingkungan adalah rumah mereka. Interpretasi harus membantu pengunjung mengembangkan persepsi”.

Sharpe (1982): Suatu mata rantai komunikasi antara pengunjung dan sumberdaya yang ada.

Direktorat Taman Nasional dan Hutan Wisata (1988): Suatu kegiatan bina cinta alam yang khusus Ditujukan kepada pengunjung kawasan konservasi alam dan merupakan kombinasi dari enam hal, yaitu pelayanan informasi, pelayanan pemanduan, pendidikan, hiburan dan inspirasi serta promosi.

Interpretasi (tafsiran) adalah proses komunikasi melalui lisan atau gerakan antara dua atau lebih pembicara yang tidak dapat menggunakan simbol-simbol yang sama. Dalam KBBI, orang yang melakukan interpretasi disebut interpreter.

Menurut definisi, interpretasi hanya digunakan sebagai suatu metode hal tersebut dibutuhkan. 

Jika suatu objek (karya seni, ujaran, dan lain-lain) cukup jelas maknanya, objek tersebut tidak akan mengundang suatu interpretasi. Istilah interpretasi sendiri dapat merujuk pada proses berakhir yang sedang berlangsung atau hasilnya. 

Suatu interpretasi dapat merupakan bagian dari suatu presentasi atau penggambaran informasi yang diubah untuk menyesuaikan dengan suatu kumpulan simbol spesifik. 

Informasi itu dapat berupa lisan, tulisan, gambar, matematika, atau berbagai bentuk bahasa lainnya. 

Makna yang kompleks dapat timbul sewaktu penafsir baik secara sadar maupun tidak melakukan rujukan silang terhadap suatu objek dengan menempatkannya pada kerangka pengalaman dan pengetahuan yang lebih luas. 

Tujuan interpretasi biasanya adalah untuk meningkatkan pengertian.

Terdapat dua metode dalam melakukan interpretasi, yaitu interpretasi simultan dan interpretasi konsekutif. Interpretasi simultan adalah metode interpretasi yang dilakukan hampir bersamaan dengan berbicara bicaranya. Sedangkan interpretasi konsekutif adalah interpretasi yang dilakukan secara berurutan, interpreter akan menerjemahkan setelah pembicara memberikan jeda waktu. Interpretasi konsekutif biasanya digunakan pada acara yang hanya menggunakan dua bahasa.

Suatu kebiasaan dan spontanitas yang heroik para pecinta alam, setelah melakukan perjalanan mereka menceritakan pengalaman dan pengetahuannya pada kawan-kawan, teman dekat atau orang lain.

Suatu saat karena keinginan yang kuat untuk juga ikut menikmati keindahan alam bebas, orang-orang akan berusaha untuk berkunjung (meski hanya sesaat), dengan segala kekhawatiran, ada apa, bagaimana dan pertanyaan lain tentang keadaan di alam bebas.

Ketika orang-orang melakukan kunjungan sesaat itu, mereka berharap akan mendapatkan pengetahuan dan informasi sama dengan apa yang telah didapatkan oleh para pecinta alam atau informasi yang sudah mereka dapatkan sebelumnya (lewat brosur misalnya).

Para pengunjung tersebut juga menginginkan rekreasi sambil mendapatkan pengetahuan. 

Tetapi apakah mungkin pengetahuan yang mereka dapatkan sama dengan para pecinta alam, sementara intensitas kunjungannya berbeda?

Tanpa pengalaman yang cukup, pastilah para pengunjung "instan" ini hanya akan melihat sebatang phon tegak, berdaun, ada buahnya dan ada monyet bergelantungan tanpa tahu lebih banyak mengapa, bagaimana, untuk apa, apa nilai pentingnya dan berbagai informasi mendasar yang lainnya yang dapat mengarahkan mereka untuk memiliki interes (kepedulian).

Jika hanya itu saja yang mereka dapatkan saat mereka pulang, mereka tidak akan dapat bercerita banyak seperti heroisme para pecinta alam. 

Saat ditanya tentang pengalaman, bisa jadi mereka hanaya bilang "apa cuma melihat pohon dan monyet, capek lagi!".

Ternyata orang-orang tersebut masih membutuhkan teman pendamping agar mereka bisa mendapatkan keinginannya akan rekreasi sekaligus mendapatkan pengetahuan.

Alam tidak bisa berdialog dengan para pengunjung "instan" ini, bahasa alam bisa jadi hanya dipahami oleh mereka yang sering mengunjunginya. 

Agar orang-orang bisa mendapat hiburan, inspirasi, pengetahuan dan perubahan sikap, mereka membutuhkan penyambung lidah alam dan penterjemah suara alam, sehingga mereka bisa memmahami dan mulai belajar tentang alam, suatu awal untuk membangun kepedulian.

Jadi apa, mengapa, kapan, dimana dan siapa saja yang terlibat dalam interpretasi?

Bagaimana Berinterpretasi?

Sebuah kegiatan alam bebas yang mengandung interpretasi disana harus ada objek yang dijelaskan, orang yang butuh penjelasan dan orang yang menjelaskan.

Ketika kita memasuki ruang alam bebas, kita bisa mengidentifikasi ada apa saja disana. 

Apa saja bisa berarti flora, fauna, ekosistem, bentang alam, manusia, masyarakat, budaya atau apapun terserah anda.

Semua itu bisa dijelaskan jika sudah dikenali dan dipahami. Oleh sebab itu, Apa yang harus dikenali dari objek alam bebas?

Sementara itu, orang yang perlu penjelasan juga mempunyai faktor yang perlu diidentifikasi.

Asumsi pertama adalah apa yang mereka harapkan dari kunjungan ke alam bebas. 

Asumsi kedua adalah bagaimana latar belakang mereka (budaya, ekonomi, pendidikan, dan lain-lain).

Perbedaan latar belakang menuntut perbedaan pendekatan, sehingga Apa yang harus dikenali dari orang yang butuh penjelasan?

Dan mungkin komponen terpenting adalah orang yang memberi penjelasan. 

Sebenarnya tugas mereka cukup mudah ketika informasi tentang objek dan sasaran sudah ada, mereka tinggal mengumpulkan dan menyampaikan, mudah dan simpel kan?

Tapi apa iya semudah itu? Sekarang urusannya adalah hubungan antar manusia, disini ada unsur norma, tata krama, sopan santun, penampilan dan komunikasi. 

Lalu Bagaimana berinterpretasi?

Tujuan Interpretasi

  • Membimbing pengunjung dalam mengembangkan kesadaran, apresiasi dan pemahaman yang lebih tajam mengenai daerah yang dikunjunginya.
  • Mencapai tujuan manajemen.
    • Interpretasi dapat mendorong penggunaan sumberdaya rekreasi secara bijaksana oleh pengunjung, membantu memperkuat gagasan bahwa kawasan rekreasi tersebut merupakan tempat khusus yang menuntut perilaku khusus;
    • Interpretasi dapat digunakan untuk dampak manusia terhadap sumberdaya dengan cara yang beragam.
  • Peningkatan pemahaman masyarakat mengenai tujuan dan sasaran suatu lembaga.

Prinsip Interpretasi

Ada 6 (enam) prinsip interpretasi, yaitu: 

  • Suatu interpretasi yang tidak ada antara yang diperagakan dengan apa yang diuraikan akan merupakan suatu hal yang sia-sia. 
  • Informasi atau pengertian interpretasi. Interpretasi adalah suatu ungkapan berdasarkan informasi-informasi. Dalam interpretasi dimasukkan unsur-unsur informasi. 
  • Interpretasi adalah suatu seni yang menggabungkan bermacam-macam seni, baik bersifat ilmiah, sejarah atau arsitektur, suatu seni yang pada suatu tingkat tertentu dapat ditingkatkan kepada orang lain. 
  • Cara menyampaikan Interpretasi bukan dengan perintah tetapi dengan pancingan atau persuasi (dorongan). 
  • Interpretasi menunjukkan sesuatu secara keseluruhan dan tidak hanya untuk golongan tertentu. 
  • Interpretasi bagi anak-anak bukan penyederhanaan bagi orang dewasa.

                    Kata Mutiara Interpretasi

                    Dalam kegiatan interpretasi, para ahli memberikan banyak kata mutiara yang bisa dianut, akan tetapi lebih sering dicemooh, karena kadang-kadang tidak seperti kata mutiara sama sekali.

                    Kata mutiara ini hanya membantu kita dalam berinterpretasi, karena hanya membantu, jika sudah tidak dibutuhkan maka bisa ditinggalkan.

                    Berikut beberapa kata mutiara yang layak dicemooh itu diantaranya adalah sebagai berikut:

                    • Kepedulian dibangun dari pengetahuan
                    • Orang dapat belajar dengan baik jika dia aktif
                    • Orang lebih menyukai mempelajari sesuatu yang berharga dan memberikan kepuasan baginya dan didapatkan dengan kegembiraan
                    • Orang dapat mengingat dengan baik jika mendengar, tapi lebih baik jika dengan membaca, tetapi jauh lebih baik jika dia mendengarkan
                    • Pengetahuan baru dibentuk dengan pondasi pengetahuan sebelumnya
                    • Manusia diciptakan dalam perbedaan sehingga bedakanlah manusia

                    Manfaat Interpretasi

                    Setelah mendapatkan pengalaman interpretasi yang diharapkan pengunjung menjadi lebih mengenal kawasan wisata tersebut sehingga lebih memahami dan menikmati kunjungannya, merasakan kebanggaan akan kawasan tersebut dan akan membantu melindungi sumberdaya kawasan tersebut.

                    Pengunjung juga akan lebih memperhatikan tindakannya dan tindakan orang lain serta akan memiliki penghargaan yang lebih tinggi terhadap lingkungan hidup dan kerja mereka sehari-hari, dan akan lebih untuk melakukan sesuatu bagi lingkungannya.

                    Kesimpulan

                    Suatu seni dalam menjelaskan keadaan lingkungan (flora, fauna, proses geologis, proses biotik dan abiotik yang terjadi) oleh pengelola kawasan kepada pengunjung yang datang ke lingkungan tersebut sehingga dapat memberikan inovasi dan menggugah pemikiran untuk mengetahui, menyadari, mendidik dan bila memungkinkan menarik pengunjung untuk ikut menjaga lingkungan tersebut atau pun mempelajarinya lebih lanjut.

                    Interpretasi dapat digunakan untuk apa saja, mulai dari hal-hal yang positif maupun hal-hal yang negatif.

                    Kegiatan interpretasi diselenggarakan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pengunjung dan dengan cara mempertemukan pengunjung dengan obyek-obyek interpretasi, sehingga pengunjung dapat memperoleh pengalaman langsung melalui pancainderanya penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman atau pun perabaan.

                    Setiap individu boleh memiliki atau mempunyai pemahaman yang berbeda tentang interpretasi, tetapi ketika bahwa topik interpretasi ini didiskusikan dalam forum pendidikan kader konservasi alam, maka boleh kan memilih bahwa interpretasi ini akan digunakan untuk kepentingan kelestarian alam.

                    Jika Kita berfikir untuk satu tahun mendatang, tanamlah biji.
                    Jika Kita berfikir untuk sepuluh tahun mendatang, tanamlah pohon.
                    Tetapi jika berfikir untuk seratus tahun mendatang, maka didiklah manusia. [Peribahasa Cina].

                    Demikianlah informasi mengenai Materi Interpretasi, semoga dapat bermanfaat.

                    Materi Interpretasi selanjutnya dapat dilihat pada tautan ini.

                    Terima Kasih.

                    Salam Lestari!

                    Post a Comment