Cagar Biosfer Bromo Tengger Semeru - Arjuna (2015)

Table of Contents

Cagar Biosfer


Gunung Hutan - Cagar Biosfer Bromo Tengger Semeru - Arjuna (2015) merupakan tema artikel kali ini yang akan Admin informasikan kepada Anda semua.

Bromo Tengger Semeru adalah taman nasional di Jawa Timur, Indonesia, yang terletak di wilayah administratif Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo. 

Cagar biosfer tersebut terletak di kawasan pegunungan api aktif, Gunung Bromo (2.392 mdpl), dan Tengger Semeru, Arjuno dan Gunung Welirang. 

Secara keseluruhan luasnya 413.374,57 ha, meliputi: 

  • area inti (78.144,50 ha) yang meliputi beberapa kawasan konservasi, 
  • zona penyangga (96.349,56 ha) berupa kawasan hutan produksi dan 
  • kawasan budidaya dan area transisi (238.880,51 ha), meliputi:
    • kawasan usaha pertanian tanaman pangan, 
    • perkampungan, 
    • kawasan industri dan 
    • perkotaan. 

Kawasan area transisi cagar biosfer ini memiliki karakteristik sebagai kawasan pengembangan dan kegiatan produksi dan sebagai pusat pengembangan ekonomi Cagar Biosfer BTS-A merupakan cagar biosfer yang diusulkan atas prakarsa: 

  • Kepala Dinas Kehutanan Jawa Timur, 
  • Pengelola kawasan konservasi Balai TN Bromo Tengger Semeru, dan 
  • Kepala Kepala Balai Besar Konservasi Jawa Timur dan 
  • Didukung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timut, 
  • Dirjen KSDAE, 
  • Kementerian Kehutanan (KLHK sekarang), 
  • LIPI, 
  • 8 Pemerintah Kabupaten Kota antara lain: 
    • Kabupaten Malang, 
    • Lumajang, 
    • Pasuruan, 
    • Jombang, 
    • Kota Batu, 
    • Probolinggo, dan 
    • Ponorogo, 
  • LSM, 
  • Perguruan Tinggi, dan 
  • Masyarakat di kawasan tersebut. 

Kawasan ini ditetapkan sebagai cagar biosfer UNESCO pada tahun 2015. 

Penetapan UNESO adalah sebagai upaya pelestarian biodiversitas dan pengelolaan ekosistem yang terpadu dan berkelanjutan berbasis pengetahuan dan kearifan lokal. 

Bromo Tengger Semeru merupakan satu-satunya kawasan konservasi di Indonesia yang memiliki lautan pasir sepanjang 10 km bernama Tengger. 

Di area itu terdapat 4 (empat) kerucut vulkanik baru, yaitu sebagai berikut:

  • Gunung Batok (2.470 m), 
  • Gunung Kursi (2.581 m), 
  • Gunung Watangan (2.661 m), dan 
  • Gunung Widodaren (2.650 m). 

Namun, hanya Gunung Bromo yang masih aktif. 

Suhu di puncak Gunung Bromo berkisar antara 5-18 derajat Celcius.

Di samping itu, kawasan area inti Cagar Biosfer Bromo Tengger Semeru - Arjuno memiliki keanekaragaman jenis hayati yang tinggi. 

Tercatat 1.025 jenis flora dan 226 jenis diantaranya termasuk family Orchidae dan 260 jenis tanaman obat tradisional dan tanaman hias. 

Sedangkan hasil inventarisasi jenis fauna tercatat 158 jenis satwa liar terdiri dari 22 jenis mamalia dan 15 jenis diantaranya adalah dilindungi; 130 jenis burung dan 27 jenis diantaranya adalah dilindungi; 6 jenis reptilian.

Pada perkembangannya, Cagar Biosfer Bromo Tengger Semeru dan Arjuno memiliki branding “Excotic Nature Of Ancient Java” yang memiliki filosofi menggambarkan harmonisasi dalam pengelolaan kawasan dengan unsur-unsur di dalamnya yaitu manusia, budaya dan religi. 


Cagar Biosfer
Bromo Tengger Semeru


Kegiatan ekonomi utama adalah pariwisata, pertanian, peternakan, dan pengumpulan Hasil hutan kayu dan non-kayu. 

Komunitas Tengger memiliki pengetahuan khusus tentang pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan terkait, seperti pengetahuan tentang tanda-tanda yang diberikan oleh alam, penggunaan sumber daya alam dan sarana untuk pelestariannya.

Terima Kasih.

Salam Lestari! 

Post a Comment