Cagar Biosfer Komodo (1977)

Table of Contents

Cagar-Biosfer-Komodo-(1977)

Terletak di Kabupaten Nusa Tenggara Timur dan berada diantara Pulau Flores dan Pulau Sumbawa, Cagar Biosfer Komodo memiliki luas inti (Taman Nasional Komodo) 173.300 ha, meliputi 40.728 ha wilayah daratan dan 132.572 ha wilayah lautan.

Dalam kawasan ini terdapat 5 (lima) pulau utama yaitu Pulau Komodo, Pulau Padar, Pulau Rinca, Gili Motang, dan Nusa Kode dan juga pulau-pulau kecil lainnya. 

Kawasan inti dikelilingi oleh 259.680 ha zona penyangga dan 420.451 ha wilayah transisi. 

Cagar-Biosfer-Komodo-(1977)
Gambar 1

Kepulauan Komodo ditetapkan sebagai Cagar Biosfer sejak tahun 1977, setahun setelah Indonesia menjadi anggota Program MAB UNESCO. 

Nominasi disusun dan diusulkan oleh LIPI sebagai focal point Program MAB UNESCO Indonesia dan Direktorat Kehutanan, Departemen Pertanian pada masa itu. 

Komodo ditetapkan sebagai Cagar Biosfer UNESCO antara lain karena memiliki habitat dan fauna/ flora yang endemik, unik dan khas. 

Salah satunya adalah biawak raksasa, Komodo (Varanus Komodoensis), yang tidak bisa di tempat lain di dunia, selain di pulau-pulau kawasan Komodo. 

Hal itu menarik minat peneliti ilmiah terutama dari sudut implikasi evolusinya. 

Biawak ini, secara umum, dikenal sebagai “Komodo Dragons”, karena wujud penampakan nya dan perilaku agresif nya, Komodo adalah spesies kadal terbesar yang masih hidup, tumbuh dengan panjang rata-rata 2 hingga 3 meter. 

Cagar-Biosfer-Komodo-(1977)
Gambar 2

Spesies ini adalah representasi terakhir dari populasi peninggalan kadal besar yang pernah hidup di Indonesia dan Australia. 

Penetapan Cagar Biosfer Komodo, antara lain, dimaksudkan untuk melindungi habitat dan spesies Komodo yang terancam punah.

Selain itu, UNESCO juga melihat bahwa pulau-pulau di kawasan Cagar Biosfer Komodo merupakan salah satu lingkungan laut terkaya di dunia dengan terumbu karang-nya yang masih terjaga dengan baik. 

Cagar biosfer ini terletak di jantung segitiga terumbu karang Asia Pasifik dan memiliki biota bawah laut yang sangat menakjubkan.

Cagar-Biosfer-Komodo-(1977)
Gambar 3

Orang-orang dari komunitas setempat sebagian besar memperoleh mata pencaharian dari bertani, sementara mayoritas komunitas pendatang bekerja sebagai nelayan. 

Pariwisata telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Kecenderungan ini sepertinya akan terus berlanjut, karena tujuan lain dari cagar biosfer adalah untuk mempromosikan pemanfaatan sumber daya yang berkelanjutan melalui ekowisata. 

Cagar Biosfer Komodo dikelola oleh pemerintah pusat Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Sumber Daya Alam Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Terima Kasih.

Salam Lestari!

Post a Comment