Menyelamatkan Biodiversitas Tanaman Hias dengan Kultur Jaringan

Table of Contents

Biodiversitas Tanaman Hias

Gunung Hutan. SEAMEO BIOTROP menyelenggarakan kegiatan seri Webinar BIOTROP to School dengan tema “Kultur Jaringan Tanaman Hias Daun”, yang diselenggarakan 26 April 2022. 

Tema ini diambil melihat fenomena saat ini di mana banyak masyarakat yang tertarik untuk merawat tanaman di tengah pandemi Covid-19. 

Untuk itu, metode kultur jaringan diupayakan untuk menjaga kelestarian tanaman tersebut di alam liar. 

Dalam sambutannya, Direktur SEAMEO BIOTROP, Zulhamsyah Imran mengatakan bahwa kultur jaringan tanaman hias merupakan salah satu bentuk pengayaan dan pemanfaatan yang bernilai nyata dari berbagai jenis biodiversitas di Indonesia.

“Kultur jaringan juga dapat menyelamatkan kelangsungan biodiversitas di alam liar,” ujarnya di hadapan 725 peserta daring yang terdiri atas pelajar, mahasiswa, tenaga pendidikan, penghobi, hingga praktisi kultur jaringan dari berbagai daerah di Indonesia. 

Banyak kegiatan yang dilakukan masyarakat untuk mengisi waktu di era pandemi Covid-19. 

Salah satunya adalah menyalurkan ataupun menemunkan hobi baru di rumah. Hobi yang paling banyak diminati adalah merawat tanaman hias. 

Menurut data dari ecommerce di Indonesia, pada tahun 2020 jumlah transaksi tanaman hias meningkat empat kali lipat dibandingkan pada 2019. 

Laboratorium kultur jaringan SEAMEO BIOTROP merupakan unit percontohan produksi bibit kultur jaringan bagi siswa, mahasiswa, tenaga pendidikan, serta masyarakat umum yang ingin belajar kewirausahaan di bidang kultur jaringan.

Melalui acara ini, Zulhamsyah berharap, semangat wirausahawan muda dapat terbangun untuk jeli melihat peluang usaha. 

Dalam paparannya, Erina Sulistiani, Manager Product Development and Innovation Departement sekaligus peneliti kultur jaringan di SEAMEO BIOTROP menjelaskan tahapan kultur jaringan tanaman hias daun. 

Mulai dari peralatan yang diperlukan, persiapan media kultur, pemudaan eksplan tunas, sterilisasi eksplan, inisasi tunas, multiplikasi tunas, induksi perakaran, aklimatisasi plantet, dan pembesaran bibit. 

Kultur jaringan dijelaskan Erina adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian tanaman seperti sel, jaringan atau organ, serta membudidayakan dalam lingkungan yang terkendali (in vitro) dan aseptik, sehiingga bagian tanaman tersebut dapat beregenerasi menjadi tanaman yang lengkap kembali. 

“Kultur jaringan dapat membantu mempercepat perbanyakan bibit dan dalam skala banyak, menjaga ketersediaan bibit sepanjang waktu, dan tingkat kesenjangan pertumbuhan bibit yang tinggi,” pungkas Erina.

Terima Kasih.

Salam Lestari!


Sumber: kemdikbud.go.id

Post a Comment