Cagar Biosfer Wakatobi (2012)
Wakatobi terletak di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Kawasan yang terdiri dari 39 pulau, 3 pulau kering terbakar serta 5 atol (pulau karang rendah), secara administratif masuk ke dalam wilayah Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Area nya meliputi 1,39 juta ha terdiri dari sebagai berikut:
- Kawasan inti seluas 54.568 ha;
- Area penyangga seluas 839.732 ha; dan
- Area transisi seluas 495.700 ha.
Kawasan ini sebagian besar terdiri dari ekosistem laut pesisir yaitu terumbu karang, lamun, mangrove dan hutan pantai.
Luas Kawasan Cagar Biosfer sama persis dengan luas wilayah Kabupaten Wakatobi dan dengan kawasan Taman Nasional Wakatobi.
Untuk keseimbangan kepentingan ekonomi dan konservasi, pada tahun 2007-2008, Pemerintah Kabupaten Wakatobi dan Balai Taman Nasional Wakatobi yang didukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, LIPI, LSM dan masyarakat meminta Komite Nasional Program MAB Indonesia, LIPI, untuk membantu menyusun nominasi dan mengusulkan kawasan Wakatobi sebagai kawasan Cagar Biosfer kepada UNESCO.
Setelah melalui penilaian IACBR, direkomendasikan kepada ICC MAB bahwa kawasan Wakatobi memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai kawasan Cagar Biosfer Wakatobi.
Selanjutnya pada tahun 2012, pada sidang ICC MAB UNESCO ke 22, kawasan Wakatobi resmi ditetapkan sebagai Cagar Biosfer Wakatobi dan merupakan Cagar Biosfer Indonesia ke-8.
3 (tiga) kepentingan yang mendorong pihak UNESCO menjadikan kawasan perairan laut Wakatobi sebagai cagar biosfer, yaitu sebagai berikut:
- Kearifan lokal masyarakat Wakatobi,
- Kelestarian lingkungan, dan
- Kepentingan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan.
Kearifan lokal yang dilindungi di Wakatobi adalah menyangkut tradisi budaya masyarakat dalam memperlakukan alam dan mengambil sesuatu dari alam.
Sedangkan kelestarian lingkungan menyangkut kawasan perairan laut Wakatobi yang memiliki keberagaman terumbu karang dan biota laut yang cukup tinggi dibandingkan dengan kawasan-kawasan lainnya yang ada di dunia.
Selanjutnya, untuk kepentingan ekonomi, dikembangkan strategi pemanfaatan potensi sumber daya alam yang ada secara berkelanjutan, tanpa mengganggu keseimbangan lingkungan.
Wakatobi memang istimewa karena terkenal dengan keindahan bawah lautnya.
Oleh karena itu kegiatan paling populer adalah menyelam. Hampir seluruh perairan Wakatobi ini bisa menjadi lokasi menyelam atau snorkeling.
Tetapi yang juga paling populer adalah Onemohute yang berada di Wangi-Wangi dan juga Roma’s Reef di Tomia.
Sebagian besar penduduk menggunakan sumber daya laut Wakatobi sebagai sumber pendapatan/ mata pencaharian.
Perikanan adalah sektor yang paling penting (94%), terutama perikanan laut dan pesisir. Sektor pertanian terutama untuk konsumsi domestik/ untuk penghidupan.
Petani menanam singkong, jagung, umbi-umbian dan kacang-kacangan.
Terima Kasih.
Salam Lestari!
Post a Comment