Cagar Biosfer Giam Siak Kecil - Bukit Batu (2009)

Table of Contents

Cagar Biosfer


Gunung Hutan - Cagar Biosfer Giam Siak Kecil - Bukit Batu (2009) adalah tema artikel kali ini yang akan Admin bagikan informasinya kepada Anda.

Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu (GSK-BB) terletak di 2 (dua) Kabupaten, yaitu Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Siak, Provinsi Riau. 

Luas kawasan ini sekitar 705.271 ha dengan Area inti (Core Area) seluas 178.722 ha dan kawasan lindung untuk konservasi permanen seluas 72.255 ha dalam kawasan hutan produksi. 

Giam Siak Kecil ditetapkan oleh UNESCO sebagai cagar biosfer pada tanggal 26 Mei 2009 dalam sidang ICC MAB di Pulau Jeju, Korea Selatan, hampir 28 tahun sejak penetapan Cagar Biosfer terakhir untuk Indonesia. 

Ini adalah Cagar Biosfer pertama yang diusulkan oleh Komite MAB Indonesia. 

Kekhasan GSK-BB yang menjadikannya sebagai cagar biosfer adalah karena bentang alamnya yang berupa hutan rawa gambut. 

Secara ekologis, cagar biosfer ini berperan penting sebagai cadangan karbon bagi lingkungan.

GSK-BB memiliki 2 (dua) suaka margasatwa, yang merupakan rumah bagi harimau sumatera, gajah, tapir, dan beruang madu.


Cagar Biosfer
Harimau & Gajah di GSK-BB


GSK-BB menjadi daerah yang memiliki potensi besar sebagai penghasil produksi perikanan dengan didukung oleh ekosistem yang sangat beragam. 

Lebih jauh, tiga fungsi dasar Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu adalah sebagai kawasan konservasi untuk melindungi dan melestarikan ekosistem beserta kekayaan hayati dan sumber daya genetik di dalamnya, sebagai penggerak perekonomian dan pengembangan masyarakat, dan sebagai laboratorium alam.

Kegiatan dalam zona inti meliputi pertanian untuk penghidupan, perikanan, dan pengumpulan hasil hutan non-kayu. 

Zona penyangganya digunakan terutama untuk perikanan, hutan tanaman, perkebunan kelapa sawit dan komoditas, pertanian untuk penghidupan, dan pengumpulan hasil hutan kayu dan non-kayu. 

Area transisinya ditujukan terutama untuk pemukiman, pertanian mata pencaharian dan kebutuhan penghidupan, petani kelapa sawit dan karet, karyawan/ buruh di perkebunan besar, industri berbasis pertanian, 

industri berbasis hutan, pertambangan, eksploitasi gas dan minyak dan berbagai jenis perdagangan/ penggunaan untuk keperluan komersial. 

Instansi-instansi yang berperan dalam pengembangan kawasan ini adalah sebagai berikut: 

  • Komite Nasional Program MAB UNESCO Indonesia, LIPI, 
  • Kementerian LHK, 
  • Pengelola kawasan konservasi (BBKSDA Riau), 
  • Pemerintah Daerah (Provinsi, 
  • Pemkab Bengkalis dan Pemkab Siak), 
  • Perguruan Tinggi, 
  • Lembaga riset, 
  • Private Sector, 
  • LSM dan 
  • Masyarakat setempat.

Demikianlah informasi singkat di atas mengenai Cagar Biosfer Giam Siak Kecil - Bukit Batu (2009), semoga dapat bermanfaat.

Terima Kasih.

Salam Lestari!

Post a Comment