Mengapa Mendaki Gunung?
Sindoro [Doc. Akoenk '97] |
"Dan antara ransel-ransel kosong dan api unggun yang membara aku terima ini semua melampaui batas-batas hutanmu, melampaui batas-batasmu" - [Soe Hok Gie].
Sumber: Mandalawangi - Pangrango: Jakarta 19-7-1966
Gunung Hutan - Mengapa Mendaki Gunung?
Mendaki gunung merupakan olahraga ekstrim yang biasanya dilakukan oleh seorang ahli ataupun profesional dan membutuhkan fisik yang prima, biaya, serta waktu yang lama.
Kegiatan mendaki gunung dilakukan oleh orang-orang yang hanya tergabung dan profesional yang tergabung dalam sebuah organisasi pecinta alam yaitu kumpulan beberapa orang yang memiliki tujuan atau hobi yang bergerak dibidang kepecintaalaman dan petualangan.
Dalam organisasi ini mengajarkan kita bagaimana cara merawat alam dan berkegiatan di alam bebas, dalam hal ini terutama bagaimana cara mendaki gunung yang benar.
Namun seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi kebanyakan orang tanpa mengikuti organisasi pecinta alam dapat sampai ke puncak gunung.
Karena untuk mencapai puncak gunung tidak sesulit dahulu yang hanya mengandalkan kemampuan pribadi serta peralatan yang belum mencukupi dan hanya dilakukan oleh orang-orang dan profesional.
Meskipun begitu, tetap ada beberapa trek atau jalur yang tidak bisa dilalui kecuali dengan orang yang memiliki keahlian yang sudah berpengalaman dan memiliki pengetahuan tentang gunung.
Ada juga prinsip dari beberapa pendaki gunung yang melakukan pendakian dengan membuka jalur baru dengan penelitian, kepuasan, dan tantangan tersendiri.
Mengapa mendaki gunung?
Pertanyaan yang sulit untuk dijawab, bahkan sampai saat ini.
Kamu tidak akan mengetahui sampai kamu menjalaninya.
Terlepas dari mendaki gunung itu sebagai kebutuhan yang hanya untuk dijadikan sebagai gaya hidup.
Bagi kalangan pendaki gunung, mendaki gunung itu akan mendapatkan kepuasan tersendiri yang sulit diucapkan dengan kata-kata.
Banyak orang yang mendaki gunung adalah untuk menaklukkan puncak gunung tersebut, namun mendaki gunung itu adalah sebuah perjalanan untuk menaklukkan seorang manusia itu sendiri.
Perjalanan mencapai puncak gunung merupakan sebuah dorongan untuk keluar dari zona nyaman.
Pendaki harus meninggalkan rumah yang nyaman dan melawan kesulitan dalam perjalanan, hingga mendaki puncak yang melelahkan dan seringkali menyusahkan.
Mendaki gunung membutuhkan niat dan mental yang kuat, kondisi fisik yang baik, serta persiapan matang.
Jika tidak dapat memenuhi ketiga persyaratan tersebut maka dapat dipastikan Kamu tidak akan sampai di puncak.
Seorang pendaki harus mampu mengalahkan ego agar dapat memaksimalkan seluruh kemampuan untuk sampai ke puncak gunung.
Pengalaman mendaki gunung mampu membuat kamu menjadi manusia seutuhnya.
Bukan hanya menampilkan foto-foto dengan berbagai spot yang indah.
Lebih dari itu, mendaki gunung adalah pembelajaran berharga karena kamu berhasil melihat indahnya dunia yang belum pernah dilihat orang lain.
Mendaki gunung dapat meningkatkan rasa solidaritas dan tanggung jawab dalam diri Kamu semakin besar.
Sifat tersebut muncul secara alami.
Tanpa pamrih, melihat teman yang membantu Kamu menolongnya dan tanpa banyak mengeluh Kamu terus berjuang untuk menggapai tujuan, puncak ketinggian.
Disinilah karakter Kamu ditempa, keegoisan Kamu diuji, dan sifat solidaritas dan tanggung jawab Kamu muncul secara alami.
Mendaki gunung akan menjadi satu di antara pengalaman-pengalaman berharga dalam hidup Kamu.
Mendaki gunung bisa bermanfaat bagi mental serta membuat hidup lebih bahagia karena terhubung dengan alam dapat membawa kedamaian dan rasa nyaman.
Mendaki gunung juga dapat mengurangi stres, membuat daya ingat lebih kuat, lebih kreatif, dan menciptakan rasa bahagia.
Mendaki gunung itu melelahkan, tidak nyaman, buang-buang waktu, peralatannya mahal-mahal, dan bla bla bla...
Lebih baik di rumah saja..
Itu mungkin sebagian orang yang belum faham dan mengerti tentang gunung dan mendaki gunung.
Tapi, tidak apa-apa... mereka tidak perlu mengetahuinya.
"Dunia itu seluas langkah. Jelajahilah dan jangan pernah takut melangkah. Hanya dengan itu kita bisa memahami kehidupan dan menyatu dengannya". [Soe Hok Gie].
Kenapa mendaki gunung...? “Because it's there” [George Mallory, meninggal di Everest Tahun 1924 dan jasadnya yang membeku diketemukan pada Tahun 1999].
Kamu tidak akan pernah mengerti kalau kamu sampai menanyakannya...
Terima Kasih.
Salam Lestari!
M 9712 140 TB